Beberapa tahun silam, Desa Gudang Gula dikenal sebagai salah satu sentra perajin anyaman rotan di Ogan Komering Ulu Selatan.
Hampir setiap rumah memiliki aktivitas menganyam sebagai bagian dari rutinitas harian, diwariskan turun-temurun sebagai bentuk kearifan lokal yang lestari.
Namun, seiring waktu, keberadaan bahan baku rotan semakin sulit didapat, membuat banyak perajin perlahan meninggalkan tradisi ini.
Kini, hanya segelintir warga seperti Siti dan Marsa yang masih setia mempertahankan kerajinan tersebut.
Sementara itu, sebagian besar warga memilih beralih ke kegiatan lain yang lebih mudah diakses, seperti berkebun atau menekuni kerajinan alternatif yang juga bernilai ekonomi tinggi—mulai dari kemasan bubuk kopi, jahe, gula aren, hingga cobek batu.
Meski begitu, semangat kreativitas dan kerja keras tetap menyala, menjadikan desa ini sebagai pusat ketekunan dan adaptasi budaya di tengah tantangan zaman.
“Hutan sudah banyak yang rusak dan terbuka, sehingga rotan mulai terbatas. Kalau dulu, sebentar saja mencari rotan di hutan,” kata Siti.
Tradisi menganyam rotan bukan sekadar keterampilan tangan, tetapi merupakan warisan budaya yang telah melekat dalam kehidupan masyarakat Sumatera Selatan sejak berabad-abad silam.
Anyaman rotan digunakan untuk membuat berbagai peralatan penting dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari bakul, caping, tampi, hingga wadah penyimpanan hasil pertanian.
Baca Juga: Baru 3 Bulan Cerai, Wanita Muda di PALI Jadi Korban Nafsu Ayah Kandungnya Sendiri
Tak hanya batangnya yang dimanfaatkan, bagian umbut rotan pun menjadi sumber pangan alternatif yang dikonsumsi sebagai lalapan atau dimasak menjadi hidangan khas daerah.
Nilai rotan bagi masyarakat Sumsel bukan hanya fungsional, tetapi juga historis.
Sejarah mencatat bahwa rotan merupakan salah satu komoditas penting dalam perdagangan internasional pada masa Kedatuan Sriwijaya dan Kesultanan Palembang.
Dari sungai-sungai di pedalaman hingga pelabuhan besar di pesisir, rotan menjadi jembatan ekonomi dan budaya yang memperkaya peradaban lokal serta memperkenalkan keunggulan alam Sumatera Selatan ke dunia luar.
Mengutip Retno Purwanti, arkeolog yang banyak meneliti Kedatuan Sriwijaya dan Kesultanan Palembang, salah satu komoditas penting dari Sumatera Selatan pada masa kejayaan dua kerajaan besar itu adalah getah jernang (Daemonorops draco BI), yang dikenal secara internasional sebagai “Dragon Blood”.
Getah berwarna merah darah ini sangat bernilai tinggi dan telah lama menjadi barang dagangan penting dalam jaringan perdagangan maritim kuno, mulai dari India hingga Timur Tengah.
Berita Terkait
-
Baru 3 Bulan Cerai, Wanita Muda di PALI Jadi Korban Nafsu Ayah Kandungnya Sendiri
-
56 Napi Diboyong ke Nusakambangan karena Ulah Brutal, Ini Dalih Menteri Imipas
-
Viral Motor Dinas Kades Digadaikan Oknum Polisi Satuan Narkoba di OKU Timur
-
Sopir Angkutan Feeder Palembang Belum Gajian, PT TGM Akui Tunggakan Rp1 Miliar
-
Ngopi Jadi Gaya Hidup, Kedai Rumah Loer Palembang Kembali Ekspansi Usaha
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Macet Parah di Bandara SMB II Palembang Jadi Sorotan: Gara-Gara Sistem Baru, Publik Minta Evaluasi
-
Cek Fakta: Viral Isu Muhammad Qodari Usulkan Gibran Jadi Pahlawan Nasional, Benarkah?
-
Diduga Jadi Korban Bullying, Siswa SD di Talang Jambe Trauma dan Takut Kembali ke Sekolah
-
Cek Fakta: Viral Video Tuduh Megawati Sebut Korupsi Bukan Pelanggaran HAM, Benarkah?