SuaraSumsel.id - Di tengah keterbatasan ekonomi dan beban kerja yang berat, para sopir (pramudi) Feeder LRT Musi Emas terpaksa harus bertahan hidup dengan cara berutang.
Hingga pertengahan Mei 2025, gaji mereka belum juga dibayarkan oleh perusahaan pengelola, PT Transportasi Global Mandiri (TGM).
Salah satu sopir berinisial R mengungkapkan, keterlambatan pembayaran gaji bukan hanya terjadi di bulan Mei, tetapi juga sudah terjadi pada bulan-bulan sebelumnya.
Pada Maret dan April, gaji bahkan dibayarkan dengan keterlambatan hingga dua minggu lebih.
“Sudah sejak bulan lalu gaji telat dua minggu, sekarang Mei malah belum gajian sama sekali. Padahal kami tetap bekerja tiap hari, mau tidak mau ya terpaksa utang untuk makan dan kebutuhan rumah,” ujar R saat ditemui di Palembang, Senin (12/5/2025).
Para sopir menuturkan bahwa mereka bekerja selama 8 jam sehari, tetapi dalam praktiknya bisa mencapai 9 jam karena padatnya lalu lintas dan beban trayek.
Meski demikian, tidak ada kompensasi atau penjelasan pasti dari pihak manajemen atas keterlambatan gaji yang terjadi.
Sopir lainnya menyebut bahwa mereka tidak memiliki hubungan kerja langsung dengan Pemkot Palembang, karena seluruh urusan kontrak berada di bawah kendali PT TGM.
“Kami tidak tahu kenapa bisa sampai terlambat begini, karena urusan kami sepenuhnya dengan PT TGM. Kami harap ini segera dituntaskan,” imbuhnya melansir sumselupdate.com-jaringan suara.com.
Baca Juga: Apa Bahan Dasar Pempek? Ini Rahasia Kelezatan Makanan Khas Palembang
PT Transportasi Global Mandiri merupakan operator angkutan Feeder Musi Emas yang mengelola dua rute dari total tujuh trayek yang tersedia, yakni rute Talang Kelapa – Asrama Haji dan Asrama Haji – Sematang Borang via Noerdin Pandji.
Dua rute ini pembiayaannya ditanggung oleh Pemkot Palembang melalui Dinas Perhubungan.
Kepala Bagian Operasional PT TGM, Fajar Exwahyudi, membenarkan bahwa Pemkot Palembang hingga kini masih menunggak pembayaran operasional angkot Feeder untuk tagihan Desember 2024, dengan total nilai sekitar Rp1 miliar.
“Kami masih menunggu pembayaran dari Pemkot Palembang. Invoice untuk pekerjaan Desember 2024 belum dibayarkan, itu yang berdampak pada cash flow perusahaan dan akhirnya berpengaruh ke gaji karyawan,” jelas Fajar.
Ia menambahkan bahwa keterlambatan pembayaran gaji bulan April yang seharusnya dibayarkan pada Mei, juga merupakan imbas dari krisis arus kas perusahaan.
Namun, ia memastikan bahwa seluruh kewajiban termasuk BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan masih aktif dan akan tetap dipenuhi.
Berita Terkait
-
Apa Bahan Dasar Pempek? Ini Rahasia Kelezatan Makanan Khas Palembang
-
2.583 Calon Haji Berangkat dari Embarkasi Palembang, Ini Tips Jaga Kesehatan Jelang Puncak Haji
-
Driver Ojol Palembang Tolak Merger Gojek-Grab, Ini Alasannya
-
Kisah Haru Pengantin Dibacok di Hari Pernikahannya, Tetap Akad di Rumah Sakit
-
Apakah Pempek Benar-Benar Asli dari Palembang? Ini Fakta Menariknya
Terpopuler
- Usai Jokowi, Kini Dokter Tifa Ungkit Ijazah SMA Gibran: Cuma Punya Surat Setara SMK?
- 8 Promo Kuliner Spesial HUT RI Sepanjang Agustus 2025
- Jay Idzes Pakai Jam Tangan Rolex dari Prabowo saat Teken Kontrak Sassuolo
- Kumpulan Promo Jelang 17 Agustus 2025 Rayakan HUT RI
- Gibran Cuma Lirik AHY Tanpa Salaman, Sinyal Keretakan di Kabinet? Rocky Gerung: Peran Wapres Diambil
Pilihan
-
Bupati Pati Bisa Susul Nasib Tragis Aceng Fikri? Sejarah Buktikan DPRD Pernah Menang
-
4 Rekomendasi Tablet Murah untuk Main Game Terbaru Agustus 2025
-
Api Perlawanan Samin Surosentiko Menyala Lagi di Pati, Mengulang Sejarah Penindasan Rakyat
-
4 Rekomendasi HP Murah Chipset Snapdragon Gahar, Harga mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Agustus 2025
-
Grup Emiten Boy Thohir Disebut Dapat Diskon Tak Wajar atas Pembelian Solar di Pertamina
Terkini
-
Vibe Ceria! 5 Parfum Merah Fruity yang Lagi Diskon & Dijamin Bikin Mood Naik
-
Festival Perahu Bidar 2025 Siap Guncang Sungai Musi, Ini Jadwal Lengkapnya
-
Komisaris Independen Jamkrida Sumsel Diperiksa Polda, Diduga Gelapkan Rp500 Juta?
-
Kelebihan dan Beberapa Model Sepatu On Cloud X4
-
BRI Hadirkan Beauty, Fashion, and Fragrance Festival (BFF) 2025 untuk Perluas Akses Pasar