Pembangunan terhenti sejak 2019.
Kerja sama pemerintah dengan pihak swasta mulai goyah, dan para pedagang yang sebelumnya menempati pasar harus dipindahkan ke lokasi sementara.
Sudah hampir lima tahun mereka bertahan dalam kondisi serba terbatas—tanpa kepastian kapan bisa kembali ke tempat yang layak.
“Kami ini sudah lelah. Dulu dijanjikan enam bulan, sekarang hampir lima tahun. Barang dagangan rusak, pelanggan pindah, penghasilan tinggal separuh,” keluh Misnah (52), pedagang di pasar Cinde.
Lebih dari 700 pedagang terpaksa hidup dalam ketidakpastian, menggantungkan nasib pada proyek yang tak kunjung selesai dan proses hukum yang lamban. Mereka tak lagi menuntut keindahan bangunan, hanya ingin tempat berdagang yang aman dan bersih.
Di Balik Beton dan Skandal
Pasar Cinde bukan hanya pusat ekonomi rakyat, tapi juga bagian dari identitas Palembang.
Dibangun pada era kolonial Belanda, pasar ini memiliki nilai sejarah yang tinggi. Namun, dalam skema revitalisasi, nilai-nilai itu pelan-pelan digusur oleh kepentingan bisnis dan keuntungan jangka pendek.
Dari dokumen yang diperoleh, diketahui bahwa skema kerja sama dengan swasta memberi porsi dominan kepada investor, sementara hak-hak pedagang hanya menjadi pelengkap.
Baca Juga: Sindir Willie Salim? Dulmuluk Palembang Usung Kisah Rendang Hilang
Banyak yang mempertanyakan proses tender dan perizinan yang diduga sarat pelanggaran.
Kini, dengan penyidikan yang kembali dibuka, para pedagang hanya bisa berharap keadilan tak hanya menyasar oknum, tapi juga memperbaiki sistem.
Mereka ingin lebih dari sekadar hukuman; mereka ingin solusi.
Pemerintah Kota: Tunggu Proses Hukum
Pemerintah Kota Palembang belum memberikan kepastian tentang langkah lanjutan terkait masa depan Pasar Cinde. Wali Kota Palembang, Ratu Dewa menyatakan pihaknya akan menghormati proses hukum.
Keinginannya tetap menjadikan pasar tersebut sebagai pasar tradisional, ikon dari kota Palembang.
Tag
Berita Terkait
-
Sindir Willie Salim? Dulmuluk Palembang Usung Kisah Rendang Hilang
-
Berita Gembira! TPP PPPK Palembang Cair Bersamaan Pelantikan ASN!
-
Penggeledahan Kantor Wali Kota Palembang, Benang Kusut Korupsi Pasar Cinde Mulai Terurai?
-
Bersatu untuk Maju! 27 Kreator Sumsel Bentuk AKKSI, Helmi Yahya Bakal Hadir
-
Duka di Sungai Musi: 2 ABK Tugboat Tewas dalam Kecelakaan Kerja Tragis
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
7 Mobil Bekas 9 Penumpang di Bawah Rp100 Juta untuk Usaha Travel, Muat Banyak & Irit
-
5 Bedak Tabur Paling Halus untuk Tampilan Natural Tanpa Rasa Tebal
-
Bank Sumsel Babel Hadir Lebih Dekat bagi Masyarakat Pulau Rimau melalui Kantor Kas Baru
-
Sudah 4 Daerah Terjerat Korupsi Dana PMI di Sumsel: Kok Bisa Dana Kemanusiaan Disalahgunakan?
-
Dana Hibah Menguap, Bendahara PMI Banyuasin Ditahan! Jaksa: Ada Kegiatan Fiktif