SuaraSumsel.id - Suasana malam Minggu di Taman Bacaan Tangga Takat, Palembang, Sumatera Selatan berubah semarak oleh gelak tawa dan tepuk tangan meriah warga yang memadati area pertunjukan Kampung Dulmuluk.
Dalam panggung sederhana namun penuh makna, seni tradisional khas Palembang, Dulmuluk, kembali menghibur publik lewat pertunjukan bertajuk “Pangeran Malbi Mencari Rendang yang Hilang.”
Pertunjukan yang digelar sejak pukul 19.00 hingga 23.00 WIB ini diselenggarakan oleh Bucu Entertainment dan menjadi bukti bahwa kesenian klasik bisa tetap hidup dan relevan di tengah masyarakat modern.
Mengangkat kisah fiksi yang penuh humor dan sindiran sosial, pertunjukan ini sukses menciptakan suasana hangat dan menyenangkan, tidak hanya untuk penonton dewasa, tapi juga anak-anak.
Yang menarik, pertunjukan ini melibatkan seniman lintas generasi, dari pemain dewasa hingga anak-anak yang tampil menari dan bernyanyi dengan penuh semangat.
Gelak tawa dari penonton seolah menjadi penghargaan tertinggi bagi para pemain yang menyuguhkan pertunjukan dengan penuh energi dan keceriaan.
Bahkan, sindiran-sindiran cerdas dalam dialog-dialog lucu membuat suasana semakin hidup, menjadikan acara ini tak hanya sebagai hiburan semata, tetapi juga sebagai wadah edukasi budaya yang mengikat generasi muda dengan tradisi lokal.
Kesenian Dulmuluk yang digelar semalam menjadi salah satu bukti bahwa meskipun zaman terus berubah, seni tradisional tetap memiliki tempat yang kuat di hati masyarakat, bahkan di tengah hiruk-pikuk modernisasi.
Aksi polos dan lucu para anak-anak ini sukses mengundang gelak tawa dan apresiasi dari para penonton, menunjukkan bahwa Dulmuluk bukan hanya warisan budaya, tetapi juga jembatan yang menghubungkan generasi.
Keberanian anak-anak yang tampil dengan penuh semangat, menyanyikan lagu dan menari dengan gaya yang penuh keceriaan, memberikan warna baru pada kesenian Dulmuluk yang telah lama ada.
Baca Juga: Berita Gembira! TPP PPPK Palembang Cair Bersamaan Pelantikan ASN!
Mereka menunjukkan bahwa seni tradisional bisa berkembang dan diterima oleh kalangan muda tanpa kehilangan makna aslinya. Andipedo, penggagas Kampung Dulmuluk di Tangga Takat, menjelaskan bahwa cerita “Pangeran Malbi Mencari Rendang yang Hilang” sengaja dirancang agar lebih dekat dengan kehidupan sosial saat ini.
Meski berlatar kerajaan, alur cerita dikemas dengan unsur komedi dan isu-isu kekinian agar tetap menarik bagi penonton muda.
"Kalau ceritanya hanya tentang kerajaan, anak muda bisa bosan. Tapi dengan menyisipkan realita sosial, satir, dan komedi, Dulmuluk bisa tetap relevan dan menghibur," kata Andipedo.
Cerita yang tidak hanya mengangkat nilai-nilai budaya, tetapi juga menyoroti fenomena sosial terkini, memberi kesempatan kepada para penonton untuk melihat kehidupan mereka sendiri melalui kacamata seni.
Dengan demikian, Dulmuluk tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai media refleksi budaya dan kehidupan sosial yang hidup di tengah perubahan zaman.
Ia juga mengungkapkan harapannya kepada Dinas Kebudayaan Kota Palembang untuk menjadikan pertunjukan Dulmuluk sebagai agenda bulanan. Permintaan ini telah ia sampaikan langsung kepada Sekretaris Dinas Kebudayaan Kota Palembang, Septa Marus Eka Putra, SH., MH yang hadir langsung menonton pertunjukan malam itu.
Tag
Berita Terkait
-
Berita Gembira! TPP PPPK Palembang Cair Bersamaan Pelantikan ASN!
-
Skandal PLTU: Eks GM PLN Sumbagsel Divonis, Kerugian Negara Puluhan Miliar
-
Penggeledahan Kantor Wali Kota Palembang, Benang Kusut Korupsi Pasar Cinde Mulai Terurai?
-
Refleksi Perjalanan 44 Tahun PTBA: Transformasi dan Dedikasi untuk Negeri
-
Bersatu untuk Maju! 27 Kreator Sumsel Bentuk AKKSI, Helmi Yahya Bakal Hadir
Terpopuler
- 1 Detik Pascal Struijk Resmi Jadi WNI, Cetak Sejarah di Timnas Indonesia
- Pemain Arsenal Pilih Bela Timnas Indonesia Berkat Koneksi Ayahnya dengan Patrick Kluivert?
- Pelatih Belanda Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia: Kluivert Boleh Ambil Semua Pemain Saya
- Setajam Moge R-Series, Aerox Minggir Dulu: Inikah Wujud Motor Bebek Yamaha MX King 155 Terbaru?
- Cara Membedakan Sepatu Original dan KW, Ini 7 Tanda yang Harus Diperiksa
Pilihan
-
Data Pribadi RI Diobral ke AS, Anak Buah Menko Airlangga: Data Komersil Saja!
-
Rafael Struick Mandul, Striker Lokal Bersinar Saat Dewa United Gilas Klub Malaysia
-
5 Rekomendasi HP Murah Chipset Snapdragon Kuat untuk Gaming, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED untuk Gaming, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Vietnam Ingin Jadi Tuan Rumah Piala Dunia, Tapi Warganya: Ekonomi Aja Sulit!
Terkini
-
Converse Chuck 70 vs Classic All Star: Lebih Mahal, Apa Benar Chuck 70 Jauh Lebih Unggul?
-
Adidas Samba: Dari Lapangan Hijau ke Puncak Tren Fashion, Kenapa Semua Orang Menggilainya?
-
Lebih dari Sekadar Sepatu Lari: Transformasi Asics Gel NYC dari Track ke Dunia Catwalk
-
New Balance 550: Kebangkitan Ikon Basket Lawas yang Kini Jadi Raja Streetwear Dunia
-
Bank Sumsel Babel Borong 2 Penghargaan dari BP Tapera, Bukti Komitmen di Sektor Perumahan