SuaraSumsel.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggelar operasi tangkap tangan (OTT), kali ini di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan.
Dalam operasi yang berlangsung pada Sabtu (15/3/2025), sebanyak delapan orang diamankan termasuk seorang pejabat Pemkab OKU, beberapa kontraktor, hingga anggota DPRD OKU.
Mereka yang ditangkap langsung dibawa ke Palembang sebelum diterbangkan ke Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika membenarkan adanya operasi tersebut namun masih enggan merinci lebih jauh terkait kasus yang tengah diusut.
"Ya benar, KPK telah mengamankan 8 orang dari Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatera Selatan," ujar Tessa kepada media.
Lebih lanjut, Tessa menyebut ada sejumlah uang yang turut diamankan dalam OTT tersebut. Namun, jumlah pastinya masih dalam proses pendataan oleh penyidik KPK.
Pejabat dan Anggota DPRD OKU Terlibat
Berdasarkan informasi yang beredar, terdapat beberapa inisial nama yang dikabarkan ikut terjaring dalam OTT ini.
Setidaknya, tiga anggota DPRD OKU dengan inisial FY, FA, dan UH disebut-sebut ikut diamankan. Selain itu, seorang pejabat Pemkab OKU berinisial NR juga diduga terseret dalam kasus ini.
Baca Juga: Korupsi APBD 2018: KPK Geledah Dua Kantor di Musi Banyuasin, Ini Temuannya
Namun, KPK belum memberikan konfirmasi resmi mengenai keterlibatan pejabat daerah maupun anggota legislatif tersebut. Nantinya, informasi lebih rinci akan disampaikan dalam konferensi pers yang akan digelar KPK dalam waktu dekat.
Kapolres OKU: Kami Hanya Menyiapkan Tempat Pemeriksaan
Kapolres OKU, AKBP Imam Zamroni, juga membenarkan adanya operasi KPK di wilayahnya. Namun, ia mengaku tidak mengetahui detail terkait siapa saja yang diamankan maupun barang bukti yang disita.
"Kami hanya diminta untuk membantu menyiapkan tempat pemeriksaan terkait OTT KPK. Mengenai siapa saja yang diamankan dan jumlah pastinya, kami belum tahu," ujar Imam Zamroni kepada wartawan.
Sementara itu, isu yang berkembang menyebut bahwa jumlah orang yang diamankan awalnya mencapai 10 orang, sebelum akhirnya KPK mengonfirmasi hanya delapan yang dibawa ke Jakarta.
Kasus ini masih terus dikembangkan, dan publik menanti hasil pemeriksaan KPK untuk mengungkap lebih lanjut dugaan praktik korupsi yang melibatkan pejabat daerah dan anggota legislatif di OKU.
Berita Terkait
-
Korupsi APBD 2018: KPK Geledah Dua Kantor di Musi Banyuasin, Ini Temuannya
-
Kompol KPK Gadungan Tipu Calon Bintara di Palembang, Raup Ratusan Juta Rupiah
-
Banjir Palembang: Bukti Nyata Dampak Korupsi, KPK dan Pemprov Sumsel Teken MoU
-
KPK Tetapkan Tersangka Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah di PLN WS2JB
-
KPK Sidik Dugaan Korupsi Lelang PLTU PLN WS2JB: Sudah Ada Tersangka
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Semen Baturaja Benahi Tata Kelola di RUPSLB, Laba dan Penjualan Tumbuh
-
7 Cushion Lokal untuk Makeup Harian dengan Harga di Bawah Rp100 Ribu
-
5 Fakta Dugaan Penganiayaan Kadis Kominfo Ogan Ilir, Inspektorat Mulai Menelaah
-
Lengkap! Ini Peta Jalan Tol Trans-Sumatera di Sumsel 2025 & Daftar Gerbang Tolnya
-
7 Merek Sepatu Lari yang Jarang Dibicarakan tapi Kualitasnya Layak Dipertimbangkan