SuaraSumsel.id - Situasi pandemi Covid-19 mengharuskan UKM di kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) terus berinovasi. Salah satunya dengan menguatkan kelembagaan seperti dibentuknya Koperasi Produsen Pempek Ikan Gabus di kota Palembang.
Koordinator Penelitian Nirmala Jayanti mengatakan UKM yang masih bertahan pada saat Covid 19 saat berlangsung yaitu UKM pempek. Produsen pempek sendiri ada kurang lebih sebanyak 50 produsen di kota Palembang yang lebih didominasi oleh skala usaha rumah tangga atau mikro.
“Usaha mereka belum dapat berkembang karena belum adanya keinginan mereka untuk bersatu dalam mengembangkan usaha. Bagi mereka yang terpenting usaha tersebut dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Padahal usaha pempek ini mempunyai prospek sebab jenis kuliner ini cukup digemari dibandingkan kuliner lainnya. Oleh karena itu diperlukan lembaga seperti halnya koperasi produsen pempek ikan gabus,” terang Nirmala Jayanti yang juga merupakan Dosen Universitas Sumatera Selatan kepada Suara.com, belum lama ini.
Nirmala menjelaskan, penguatan kelembagaan yang merupakan bagian dari bidang pengabdian Universitas ini dilakukan melalui pendampingan dan penyuluhan ke mitra UKM guna memperoleh pasokan bahan baku, modal usaha dan pemasaran secara kontinyu.
Baca Juga: Kantor PT Bukit Asam Digeledah Kejati Sumsel, Dugaan Korupsi Akusisi Saham
“Hal tersebut dapat dilakukan melalui Kerjasama Koperasi dengan Peternak Ikan Gabus ataupun Dinas Perikanan Kota/Kabupaten maupun Provinsi Sumatera Selatan,” ujarnya.
Selain hal tersebut peningkatkan modal usaha mitra melalui kerjasama koperasi dengan lembaga keuangan mikro, perbankan ataupun LPDB (Lembaga Pengelola Dana Bergulir) yang dibina oleh Kementerian Koperasi dan UKM RI.
Upaya meningkatkan nilai ekonomis produk yang dihasilkan mitra dengan cara branding produk serta perizinan lengkap baik itu berupa PIRT, merek dagang yang difasilitasi oleh Koperasi yang bekerjasama dengan Dinas Koperasi dan UKM Kota Palembang sehingga pendapatan anggota-anggota kelompok mitra meningkat. Hal ini tentunya akan mempermudah pemasaran produk UKM dengan cara membangun sistem franchise pempek melalui Koperasi. Diharapkan juga ada pengembangan cabang-cabang usaha kedepan,” ujar Nirmala Jayanti.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan tiga orang dosen dari Prodi Agribisnis dan Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Selatan serta melibatkan dua orang mahasiswa Prodi Agribisnis yang membantu pendirian koperasi serta kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) melalui pendampingan dan penyuluhan UKM.
Untuk pemasaran produk, koperasi telah melakukan upaya penyuluhan, diantaranya produk pempek ikan gabus hendaknya berkualitas baik dan higienis dengan terus mempertahankan daya tahan produk.
Baca Juga: Tokoh Taman Siswa Sumsel Ki H Bakhtiar Tutup Usia
“Dengan demikian produk pempek ikan gabus yang dihasilkan mampu menciptakan kepuasan dan kepercayaan oleh pelanggan,” sambung Nirmala
Selain itu, koperasi menekankan pentingnya penetapan harga produk yang dihasilkan. Apabila harga jual produk terlalu tinggi akan mengakibatkan keterbatasan dalam memasarkan produk karena tidak semua pembeli mempunyai daya beli yang tinggi.
“Penetapan harga yang tepat juga kunci keberhasilan pemasaran,” tegas ia.
Koperasi Produsen Pempek Ikan Gabus juga memiliki tempat usaha yang cukup strategis dekat dengan pembelian bahan baku sehingga dapat memudahkan proses produksi dan mudah dicari konsumen.
“Koperasi juga mengajarkan digital produk dalam promosi dan menjual produk pempek mereka,” pungkas Nirmala.
Anggota penelitian lainnya, Yuwinti Nearti menambahkan koperasi juga menekankan kemasan produk yang menarik saat promosi produk. “Kemasan yang menarik dan kedap udara. Juga perlu diperhatikan kebersihan produk pempek ikan gabus tetap terjaga dengan baik,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Usai Ditetapkan Tersangka Korupsi Jalur Kereta Besitang-Langsa, Prasetyo Boeditjahjono Kembali Jadi Tersangka Proyek LRT
-
Negara Rugi Rp1,3 Triliun, Kasus Korupsi Proyek LRT Palembang Tambah 'Luka' Waskita Karya
-
Umumkan Lamaran dengan Polisi, Febby Rastanty Tampil Menawan dengan Kebaya Kartini dari Songket Palembang
-
Otak Pemerkosa yang Bunuh Siswi SMP di Palembang Divonis Ringan, Keluarga Korban Kecewa
-
Gilir Siswi SMP yang Jasadnya Dibuang ke Kuburan Cina, Eksepsi 4 ABG Pembunuh AA Ditolak Hakim, Apa Alasannya?
Tag
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Daftar Petinggi Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), Viral Usai Video Razia RM Padang
- Penampilan Happy Asmara Saat Manggung Jadi Omongan Warganet: Semakin Hari Kelihatan Perutnya...
- Kecurigaan Diam-diam Paula Verhoeven sebelum Digugat Cerai Baim Wong: Kadang Chat Siapa Sih?
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
Pilihan
-
Harga Emas Antam Hari Ini Terpeleset Jatuh Rp30.000, Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Meski Diupayakan, Menhub Tak Jamin Harga Tiket Pesawat Turun Jelang Nataru
-
Derbi Keturunan! Julian Oerip Cetak Gol Saat AZ Bantai Samuel Silalahi di UEFA Youth League
-
Tersangka Kasus Judol Bisa Kerja Padahal Tak Lulus Seleksi, SOP Komdigi Kini Diusut Polisi
-
Kondisi Sepak Bola NTT, Dapil Anita Jacoba Gah yang Kritik Naturalisasi Timnas Indonesia
Terkini
-
BRI Fellowship Journalism 2025: Beasiswa S2 Plus Pelatihan Keuangan untuk Jurnalis
-
LIVE Malam Ini! Debat Kedua Pilwalko Palembang: Siapa Punya Solusi Pembangunan?
-
Breaking News: Gedung PLN WS2JB Terbakar, Penyebab Masih Diselidiki
-
Leadership Camp GenBI: Bukan Cuma Pintar, Tapi Juga Kreatif dan Inspiratif
-
BRI Minta Nasabah untuk Tingkatkan Kewaspadaan dengan Edukasi