SuaraSumsel.id - Seorang ayah di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) memang sungguh tega. Anaknya yang bekebutuhan khusus malah disetubuhi. Tidak cukup dengan itu, ia pun menjual dengan temannya sendiri.
Peristiwa ini terungkap setelah ibu dari korban melaporkan tindakan cabul tersebut ke subdit PPA/Renakta Ditreskrimum Polda Sumsel.
Korban diketahui berinisial I (16) ia disetubuhi oleh ayah kandungnya di rumah saat tengah berada sendirian. Ibu korban bercerita, kecurigaan tersebut setelah mendapati foto anaknya tanpa busana tersebar di sosial media.
“Bapak itu memfoto anak ini dengan menggunakan hp anak, namun anak tidak tahu bagaimana bisa foto itu bisa menyebar ke kalangan masyarakat setempat,” ujar Wini, yang merupakan ibu korban, Selasa (20/12/2022).
Menyadari ada sesuatu yang tidak beres, Ibu korban mencoba mananyakan kepada korban secara empat mata apa yang telah dialaminya.
Namun I (16) yang masih di bawah umur dan juga memiliki kebutuhan khusus awalnya tak menceritakan yang dialaminya, akibat takut dengan pelaku yang merupakan ayahnya.
“Pada saat saya tahu foto-foto itu menyebar di masyarakat, saya mencoba untuk mengajak anak saya berbicara, namun dia tidak mau berbicara karena pada saat itu ada ayahnya yang masih di rumah jadi dia takut,” ujarnya.
Korban yang memiliki kebutuhan khusus membuat sang ibu meminta tolong bantuan Dinas Sosial untuk membuat sang anak mau terbuka dan bercerita.
“Kami dari dinas sosial mencoba untuk mengajak korban berbicara mengenai apa yang dialami anak saya. Kami mencoba membujuk dan mengajaknya pergi jauh dari rumah tersebut dan barulah dia mau bercerita secara terbuka,” ujar TKSK Ilir Timur I Nurhasanah
Baca Juga: Terungkap! Kebakaran Rumah Tewaskan Tiga Warga Sumsel Akibat Simpan Solar Ilegal
Dari cerita yang diterima dari korban, mengaku dirinya mau melakukan hal tersebut karena dirinya diiming-imingi sejumlah uang oleh sang ayah.
Diakui korban diberikan uang Rp 50 ribu sampai 100 ribu oleh sang ayah.
“Pengakuan korban dirinya diiming-imingi uang oleh ayahnya kalau mau mengikuti kehendak ayahnya,” terangnya.
“Korban ini dibawa pergi oleh ayahnya pada saat ibunya bekerja. Ibunya ini bekerja sebagai petugas penyapu jalan dan pergi dari subuh dan pulang jam sepuluh malam,” ujarnya melansir sumselupdate.com-jaringan Suara.com.
Menurut penuturan dari Nurhasanah, korban terakhir digagahi oleh sang ayah pada dua Minggu yang lalu.
Nurhasanah mengatakan, sebenarnya ada ketakutan jika korban dan ibunya masih berada di satu rumah bersama si pelaku. Laporan ini pun dibenarkan polisi.
Berita Terkait
-
Ini Lokasi SPBU di Sumbagsel Siaga 24 Jam Selama Libur Natal dan Tahun Baru 2023
-
Bahaya! Sehari, Wong Palembang Bisa Produksi Sampah 1,1 Ton
-
Terungkap! Kebakaran Rumah Tewaskan Tiga Warga Sumsel Akibat Simpan Solar Ilegal
-
11 Tersangka Teroris Ditangkap di Sumatera, Polisi Amankan Busur Dan Anak Panah
-
Kronologi Tiga Warga Sumsel Tidak Terselamatkan Saat Rumah Terbakar, Tewas Terpanggang
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
7 Cushion dengan Refill untuk Makeup Lebih Hemat dan Ramah Lingkungan
-
5 Parfum Tahan Lama untuk Pesta Tahun Baru, Wanginya Nempel Sampai Pagi
-
PI 10 Persen Jambi Merang Resmi Masuk, APBD Sumsel Kembali Bertumpu pada Migas?
-
Cek Fakta: Benarkah Perpanjangan SIM dan Pengurusan BPKB Gratis Mulai Januari 2026?
-
Pemohon Paspor di Sumsel Menurun di 2025, Tekanan Ekonomi Jadi Sebab?