SuaraSumsel.id - Produksi sampah wong Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) tergolong tinggi. Setidaknya, potensi produk sampah di daerah ini mencapai 1.180 ton per hari.
Dari jumlah itu, baru terangkut ke tempat pembuang akhir (TPA) sampah sekitar 800-900 ton per hari.
"Jika dikalkulasikan jumlah penduduk Palembang 1,6 juta jiwa dengan asumsi menghasilkan 0,7 kg sampah per hari, maka kota ini memproduksi sampah mencapai 1.180 ton per hari. Angka kalkulasi ini sesuai regulasi secara nasional," kata Kepala DLHK Kota Palembang Ahmad Mustain.
DLHK memprakirakan sisa sampah yang belum terangkut kemungkinan ada juga dimanfaatkan masyarakat untuk membuat pupuk kompos dan pengelolaan yang dilakukan bank-bank sampah oleh masyarakat.
Baca Juga: Terungkap! Kebakaran Rumah Tewaskan Tiga Warga Sumsel Akibat Simpan Solar Ilegal
Di Palembang tercatat 30 bank sampah yang dibina Pemerintah Kota Palembang dan sejumlah perusahaan BUMN di daerah setempat.
Dia menjelaskan petugas DLHK Palembang saat ini baru mengangkut sampah sekitar 800-900 ton per hari ke TPA Sukawinatan dengan 121 armada sampah.
"Sebenarnya dengan jumlah 121 unit armada angkut sampah ini masih belum memadai, namun DLHK terus mengupayakan secara bertahap agar infrastruktur angkutan memadai dan bisa mengangkut produksi sampah yang ada di tengah masyarakat," kata dia.
Upaya sementara dilakukan DLHK Palembang bekerja sama dengan badan usaha lain untuk mengangkut sampah.
Upaya lain Pemerintah Kota Palembang bekerja sama dengan PT Indo Green Power akan membangun konstruksi proyek pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL) yang dimulai pada 2023.
Baca Juga: Kronologi Tiga Warga Sumsel Tidak Terselamatkan Saat Rumah Terbakar, Tewas Terpanggang
"Proyek PSEL atau Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) ini dalam kajian jual-beli listrik oleh PLN sudah dinyatakan lulus dan layak. Kami saat ini juga sedang melakukan analisis dampak lingkungan (amdal). Ini menjadi sebuah solusi kami untuk mengatasi sampah," katanya
Ia mengimbau masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya dan tidak lagi menggunakan kantong plastik untuk berbelanja sehingga bisa menekan produksi sampah guna menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Viral! Video Petugas Lapas Bongkar Pesta Sabu dan Minta Perlindungan Prabowo
-
Video Dugaan Pesta Sabu di Lapas Viral, Pejabat Kemenkumham Sumsel Diperiksa?
-
Bongkar Praktik Licik Lapas Tanjung Raja, Robby Minta Tolong Presiden Prabowo
-
Kisah Tragis Novi, Ibu Dua Anak Sering Diganggu Tetangga Genit Malah Dipenjara
-
Daftar Diskon BRI Palembang: Hemat Makan, Belanja, & Kecantikan!
Tag
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Thom Haye hingga Ragnar Oratmangoen Punya KTP DKI Jakarta, Nyoblos di TPS Mana?
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Mulai Merosot
-
Ada Marselino Ferdinan! FIFA Rilis Wonderkid Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Desas-desus Shell Mau Hengkang dari RI Masih Rancu, SPBU Masih Beroperasi
-
Media Asing Soroti 9 Pemain Grade A Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Siapa Saja?
Terkini
-
Semen Baturaja Raih Penghargaan SNI Award 2024: Bukti Komitmen Kualitas
-
Jalur Pendakian Gunung Dempo Ditutup Sementara, 68 Pendaki Dievakuasi
-
Dukung Pemberdayaan Disabilitas dan Gaya Hidup Sehat, BRI Hadir di OPPO Run 2024
-
Bank Sumsel Babel Raih Gold Rating dalam Asia Sustainability Reporting Rating 2024
-
Gunung Dempo Erupsi Lagi! Semburkan Abu Vulkanik hingga 200 Meter