Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Minggu, 03 April 2022 | 12:58 WIB
Puluhan rumah di kampung Nelayan Sungsang Banyuasin Sumsel terbakar [ist]

SuaraSumsel.id - Bencana kebakaran dialami oleh warga di perkampungan nelayan Sungsang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Sabtu (3/4/2022) malam.

Peristiwa kebakaran yang bertepatan dengan malam pertama bulan Ramadhan mengakibatkan puluhan rumah dan usaha sarang burung walet habis dilahap api. Pihak kepolisian menyebutkan jika sumber api diduga dari bahan bakar yang tumpah dan tersambar api.

Di website dinas Komunikasi dan Informasi kabupaten Banyuasin, dijelaskan jika sumber api diduga dari ledakan gas seorang pedagang gorengan yang  kemudian menyambar tumpukan bahan bakar jenis premium.

"Kompor Gas yang sedang menyala milik penjual gorengan menyambar bahan bakar bensin (Premium) yang berdekatan dengan tempat mengoreng. Adanya hal itu, sontak warga panik karena besarnya api yang terus merambat menghanguskan rumah-rumah yang di dominasi dengan bangunan yang terbuat dari papan kayu itu," ujar keterangan pers di website milik pemerintah daerah tersebut.

Baca Juga: LRT Sumsel Operasikan 88 Perjalanan Selama Ramadhan

Setelah terjadi ledakan, ratusan warga, aparat pemerintah desa, kecamatan dan kepolisian berupaya memadamkan api dengan alat seadanya.

Para warga pun ada juga yang berusaha menyelamatkan diri dari kobaran api itu serta membawa harta benda mereka yang masih bisa di bawa. Adapun nama pemilik rumah yang terbakar di sebelah utara jalan, yakni Hj Dewi Madura, Adit, H Isah Nangyu, Minik Husin, Amir (Warung), Budi lyut, H Darna, Ujang (Linda), Burhan, Matdiah, Hendri, H Meran, Herman Armin, Teguh, Kailani Telang, Herol. Sedangkan di sebelah selatan jalan, yakni solihin,, Lilis, Bidan Dona, Nuar, Ujang (Iwan), Karim, Teguh, Resad, H Ateng Kailani, Erni Kck," ujarnya.

Sementara Kapolsek Sungsang Iptu Bambang Wiyono mengungkapkan jika sumber api berawal dari jeriken yang berisikan bahan bakar yang meledak.

“Dari keterangan saksi yang pertama kali melihat, api berasal dari jeriken minyak. Dengan sebuah handuk basah warga tersebut pertama berusaha memadamkan namun karena api yang semakin membesar, jeriken itu ia dorong ke jalan yang akhirnya tumpah justru membuat kobaran semakin membesar,” ungkapnya melansir dari Sumselupdate.com-jaringan Suara.com.

“Sampai sekarang kami masih mendata, namun ada dua gedung walet besar di dalam lorong yang ikut terbakar,” ungkapnya memastikan akan melaporkan lebih lengkap.

Baca Juga: Bio Solar Langka, Anggota DPRD Sumsel Desak Pertamina Atasi Kelangkaan

Terakhir ia menyebutkan, kebakaran yang terjadi di kampung atas air ini baru di bisa dipadamkan tiga jam kemudian.

Load More