SuaraSumsel.id - Kasus pedofil dengan tersangka Junaidi (22), yang merupakan guru sekaligus pengurus Pondok Pesantren atau Ponpes di Kabupaten Ogan Ilir, menemukan fakta baru.
Dalam penyelidikannya diketahui Junaidi ialah korban tindakan asusila yang sama saat masih anak-anak.
Dirkrimum Polda Sumsel, Kombes Pol Hisar Siallagan melalui Kasubdit IV, Kompol Masnoni mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan lebih mendalam, diketahui Junaidi ternyata juga pernah jadi korban tindakan asusila ketika masih anak - anak.
"Dari pengakuan tersangka memang dia pernah jadi korban dari tindakan seperti ini (asusila). ungkapnya, Selasa (21/9/2021).
Baca Juga: PPKM Sumsel Diperpanjang hingga 4 Oktober 2021, Berikut Penyesuaiannya
Masnoni pun mengatakan pihaknya masih menunggu hasil tes kejiwaan pelaku.
"Tersangka juga mengakuu jika dia pernah mengalami tindak kejahatan seksual di masa lalu oleh tetangganya sendiri waktu ia kelas 3 SD. Tapi pengakuan tersangka ini akan kita lebih perdalam lagi," tegasnya.
Masnoni pun mengungkapkan para korban masih ada yang takut menyampaikan bagaimana peristiwa tersebut terjadi.
" Kemungkin ada trauma bagi anak - anak ini sebab jika tidak menuruti kemauan Junaidi mereka akan diancam untuk dihukum.Jadi pendekatan ke anak - anak ini yakni dengan cara berkelompok dan tidak bisa satu -satu," ujarnya.
" Sudah kita tanya tapi ada yang diam ada yang juga lantang seperti salah satu murid NZ yang sudah merasa lega setelah menceritakan apa yang terjadi dan bagaimana. Nah, kemudian kami kelompokkan dan ada yg mau buka suara seperti NZ ini maka yang lain terpancing dan bercerita bagaimana mereka diperlakukan oleh Junaidi," tambah Masnoni.
Baca Juga: Puluhan Anak di Sumsel Korban Pedofil, Pemda Harus Turut Mengobati Trauma
Maka dari itu, sambung Masnoni butuh trauma healing.
Kemensos RI melalui UPT Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BBRSPDF) Prof Dr Soeharso Kemensos RI mendatangi Unit Renakta Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Sumsel akan bekerjasama memberikan trauma healing kepada para korban.
" Ada orangtuanya dan anaknya sudah seperti biasa dan mereka kembali ke sekolah,karena ada anaknya yang sudah kelas VII jadi tanggung kalau pindah sekolah dan anak yang masih takut untuk ke sekolah sehingga masih diawasi oleh orangtuanya di rumah," tuturnya.
Setelah peristiwa ini, Ponpes pun pernah menggelar pertemuan dan menyampaikan permohonan maaf, serta berjanji akan lebih melindungi para santri.
" Waktu ada pertemuan, pihak Ponpes memohon maaf namun aktivitas belajar mengajar tetap seperti biasa hanya saja mereka lebih over protektif lagi setelah kejadian ini karena menjadi beban moril bagi mereka," ungkap Masnoni.
" Kata Ponpes Junaidi ini biasa saja tidak ada yang dicurigakan dari gerak geriknya. Tidak menunjukan sikap yang aneh atau pun berbeda. Dan untungnya ada salah satu murid yang mengadukan hal ini sehingga ini terbongkar," pungkasnya.
KOntributor: Welly Jasrial Tanjung.
Berita Terkait
-
Siapa Ibu Richelle Skornicki dan Sandrinna Michelle? Dikasihani Usai 2 Anak Diduga Dipacari Pedofil
-
Richelle Skornicki Kelas Berapa? Bikin Geger Usai Dipacari Aliando Syarief yang 13 Tahun Lebih Tua
-
Segini Kekayaan Sean Diddy Combs: Rapper Amerika Pedofil dan Pelaku Perdagangan Seks
-
Kasus Pedofil Mengerikan, Pria Mantan Pengasuh Anak Lecehkan 60 Korban di Bawah Umur
-
Hukuman Berat! Sebar Hoax Pedofil Pemuja Setan, Wanita Ini Terancam Penjara
Tag
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
-
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Balikpapan: Bukan Masa yang Tenang
Terkini
-
Semen Baturaja Raih Penghargaan SNI Award 2024: Bukti Komitmen Kualitas
-
Jalur Pendakian Gunung Dempo Ditutup Sementara, 68 Pendaki Dievakuasi
-
Dukung Pemberdayaan Disabilitas dan Gaya Hidup Sehat, BRI Hadir di OPPO Run 2024
-
Bank Sumsel Babel Raih Gold Rating dalam Asia Sustainability Reporting Rating 2024
-
Gunung Dempo Erupsi Lagi! Semburkan Abu Vulkanik hingga 200 Meter