Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Senin, 22 Februari 2021 | 11:31 WIB
Papan ucapan Sumsel daerah termiskin [istimewa] Tidak berlangsung lama, reklame papan ucapan daerah termiskin langsung diangkut.

Pada awal mula terjadi pandemi, Maret 2020, angka kemiskinan di Sumsel sebesar 12,66 persen. Dengan angka kemiskinan demikian, maka jumlah masyarakat miskin di Sumsel mencapai 1.119.650 orang.

Aktivitas pasar tradisional [Antara]

Jumlah itu meningkat sebanyak 380.070 orang dibandingkan pada bulan Maret, dimana jumlah masyarakat miskin mencapai 1.081.580 orang.

Menanggapi hal ini, Wagub Sumsel Mawardi Yahya pun mengutarakan Pemerintah berupaya meningkatkan program pengentasan kemiskinan yang telah berjalan beberapa tahun terakhir.

Di mana, program pengentasan kemiskinan perlu ditingkatkan pelaksanaannya guna menekan angka kemiskinan yang cukup tinggi sekitar 12,5 persen.

Baca Juga: Resmi, Bangunan Pemerintahan di Sumsel Wajib Ornamen Tanjak

Dilansir dari ANTARA, menurut Mawerdi, guna menurunkan angka kemiskinan di provinsi berpenduduk sekitar 8,6 juta jiwa itu, pejabat instansi terkait jajarannya diminta tidak hanya berkoordinasi dalam menghimpun data dan program saja, tetapi lebih memaksimalkan aksi.

"Pejabat harus turun ke lapangan, merasakan apa yang dirasakan masyarakat miskin, mendengarkan secara langsung aspirasi mereka dan bersama-sama mencari solusi yang tepat dan cepat," ucapnya akhir pekan lalu.

Load More