SuaraSumsel.id - Aksi kritik dengan mengirimkan papan ucapan yang dilakukan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) tidak berlangsung lama.
Setelah ditempatkan di depan Pengadilan Negeri yang menjadi satu kawasan kantor Gubernur Sumatera Selatan, papan ucapan tersebut ternyata diangkut dan disingkirkan.
Ketum DPD IMM Sumsel, Muhammad Iqbal menceritakan aksi memberikan ucapan selamat sebagai daerah termiskin tersebut ialah bentuk protes agar kemudian pemerintah bisa kembali berbenah mengenai tata kelola keuangan hingga pengentasan kemiskinan terwujud.
"MIsalnya mengoreksi pembangunan infrastuktur yang dirasa belum tepat atau tidak mendesak," ujarnya kepada Suarasumsel, Senin (22/2/2021).
Ia mengungkapkan aksi ini berbentuk spontanitas dari sembilan OKP di Palembang dan lainnya. Awalnya, terdapat sembilan OKP yang akan mengirimkan karangan bunga tersebut.
Namun karena waktu mendesak, maka baru dua papan bunga yang dipajang di jalan tersebut.
"Dua papan ucapan ini pun bermasalah. Dua papan tersebut diangkut paksa oleh petugas yang ada di Jakabaring dan kami pertanyakan soal pengangkutan tersebut," ungkap ia.
Dua papan ucapan dipasang pada pagi hari, Jumat (19/2/2021), lalu pada sore hari papan ucapan tersebut diangkut ke Jakabaring.
Sedangkan, disambung Iqbal, pada malam harinya, mereka kemudian memasang empat papan ucapan yang sama lagi. "Namun pemasangan ini tidak berlangsung lama, langsung kami amankan sendiri. Mengingat tragedi dua papan yang sebelumnya main paksa diangkut petugas saja," terang ia.
Baca Juga: Resmi, Bangunan Pemerintahan di Sumsel Wajib Ornamen Tanjak
Menurut ia, pemasangan papan ucapan yang kemudian ditertibkan menjadi bentuk masih tidak terbukanya Pemerintah atas kritik masyarakat, terutama pemuda.
"Hal tersebut yang kami sesalkan," pungkasnya.
Para OKP di Sumsel ini menggelar aksi melalui pengiriman karangan bunga sebagai ucapan kritik kepada pemerintah Sumatera Selatan yang menjadi 10 daerah besar termiskin di Indonesia.
Pencatatan sebagai daerah termiskin ini berasal dari rilis yang dikeluarkan BPS mengenai tingkat kemiskinan pada September tahun lalu.
Saat itu, angka kemiskinan di Sumsel mengalami peningkatan dibandingkan Maret 2020.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka kemiskinan di Sumsel meningkat menjadi 12,98 persen atau mengalami kenaikan 0,32 pesen dibandingkan pada Maret 2020.
Berita Terkait
-
Dipengaruhi Pasar Global, Ini Enam Faktor Pengaruhi Nilai Karet Sumsel
-
Berusaha Kabur, Kaki Pelaku Penculikan Anak di Palembang Ditembak Polisi
-
Cuaca Ekstrem, BPBD Sumsel Tetapkan Status Siaga Banjir dan Longsor
-
Disebut Menjadi 5 Gubernur Terkaya, Herman Deru: Wajar, Saya Dulu Pedagang
-
Ini Penyebab Angka Kemiskinan Sumsel Naik, Tergolong Daerah Termiskin
Terpopuler
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Jay Idzes Masih Cadangan, Eliano Reijnders Sudah Gacor
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Agustus: Ada 10.000 Gems dan Pemain 108-111 Gratis
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- 55 Kode Redeem FF Max Terbaru 17 Agustus: Klaim Skin Itachi, Diamond, dan Item 17-an
Pilihan
-
Besok, Mees Hilgers Hengkang dari FC Twente, Menuju Crystal Palace?
-
Pemain Keturunan Liga Inggris Bahas Timnas Indonesia, Ngaku Punya Sahabat di Skuad Garuda
-
Phwa Sian Liong yang Bikin Soviet Mati Gaya: Hilang di Google, Tak Sempat FYP Tiktok
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB Harga di Bawah Rp 5 Juta, Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Carut Marut Penyelenggaraan Haji RI Mulai Kuota Hingga Transparansi Dana
Terkini
-
Euromoney: BRI Menyelenggarakan 2.037 Sesi Literasi Keuangan untuk Kelompok Terpinggirkan
-
Bukan Sriwijaya FC, Klub Inilah yang Diincar Sumsel United Jelang Championship 2025/26
-
Apakah Sumsel United Bakal Tantang Sriwijaya FC di GSJ Jelang Championship 2025/26?
-
Jelang Championship 2025/26, Sumsel United Berani Adu Gengsi di Laga Kandang
-
Tumbuh 41%, QLola by BRI Buktikan Peran sebagai Tulang Punggung Pengelolaan Keuangan Era Digital