Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Selasa, 22 Desember 2020 | 08:27 WIB
Warga memasukkan kertas suara yang sudah dicoblos ke dalam kotak suara di TPS 005 Desa Ibul Besar III, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir. (matakamera/fornews.co/mushaful imam). Pelanggaran pilkada tengah disidik Polri.

SuaraSumsel.id - Kepolisian tengah menangani 34 perkara pelanggaran protokol kesehatan atau prokes pada saat Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada serentak tahun ini.

Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan 34 perkara itu tengah disidik.

"Dari bulan April sampai dengan tanggal 21 Desember 2020, (Polri) telah menangani 34 perkara," kata Komjen Sigit di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Senin.

Ia merinci kasus-kasus tersebut ditangani sejumlah Polda yakni di Polda Riau 14 kasus, Polda Sumatera Utara 6 kasus, Polda Sulawesi Selatan 5 kasus, Polda Jawa Tengah 3 kasus, Polda Jawa Barat 2 kasus, Polda DKI Jakarta 1 kasus, Polda Sumatera Barat 1 kasus dan Polda Banten 1 kasus.

Baca Juga: Sumsel Punya Cadangan Kelebihan Listrik Capai 450 Megawatt

Dari seluruh perkara tersebut, telah ditetapkan sebanyak 45 orang tersangka.

"Total ada 45 tersangka yang saat ini kami sidik (penyidikan)," katanya.

Mantan Kadiv Propam Polri ini merinci dari 34 perkara yang masih dalam proses penyelidikan ada 7 kasus, lalu 5 kasus dalam proses penyidikan.

Sementara 1 kasus sudah P21 atau berkas lengkap dan 21 kasus sudah pelimpahan tahap II ke kejaksaan.

Beberapa kasus juga sudah masuk proses persidangan.

Baca Juga: Perayaan Malam Tahun Baru Dilarang, Kapolda: Bisa Dibubarkan atau Dipidana

"Ada beberapa yang saat ini sudah masuk dalam proses persidangan," kata Sigit.

Bawaslu sudah membubarkan 239 kegiatan kampanye dan 1.986 kegiatan terkait Pilkada telah diberi peringatan tertulis. Jumlah ini merupakan akumulasi sejak 26 September hingga 4 Desember 2020.

"Bawaslu sudah memberikan peringatan tertulis sebanyak 1.986 dan membubarkan kegiatan kampanye 239 karena melanggar protokol kesehatan saat pelaksanaan kegiatan Pilkada," katanya.

(ANTARA)

Load More