- Sebuah video korban ibu dan anak berpelukan pascabanjir yang diklaim di Sumatera ternyata adalah peristiwa di Sukabumi, Jawa Barat, Maret 2025.
- Unggahan yang dibagikan pada 2 Desember 2025 ini oleh akun X “harihafidz86” dikategorikan sebagai konteks salah menyesatkan publik.
- Penyebaran informasi salah konteks bencana dapat memicu kepanikan dan mengaburkan realitas kondisi bencana di daerah lain.
SuaraSumsel.id - Sebuah video yang menunjukkan seorang ibu dan anak ditemukan tewas dalam posisi berpelukan setelah banjir ramai dibagikan di media sosial. Unggahan itu menyebut peristiwa tragis tersebut terjadi di wilayah Sumatera, lengkap dengan caption penuh belasungkawa.
Video ini telah ditonton puluhan kali dan menimbulkan simpati serta duka di antara pengguna. Tapi sebelum emosi dan simpati tersebut semakin meluas di linimasa Anda, penting untuk mengetahui hasil cek fakta yang sesungguhnya. Karena setelah dianalisis oleh Tim Cek Fakta Mafindo / TurnBackHoax.ID, narasi dalam unggahan tersebut ternyata salah konteks dan menyesatkan. TurnBackHoax
Akun X “harihafidz86” pada Selasa (2/12/2025) mengunggah video [arsip] yang dengan narasi:
“Ya Allah Innalillahiwainnalillahirajiun Semoga husnul khotimah Aamiin. Jenazah ibu dan anak korban banjir Sumatera ditemukan dalam posisi berpelukan
Baca Juga:Bank Sumsel Babel Sabet Juara II BERES Award 2025, Tegaskan Dukungan bagi Pembangunan Daerah
Per Jumat (12/12/2025) video itu sudah ditonton 59 kali.
Video itu bukan menunjukkan korban banjir di Sumatera, melainkan berasal dari peristiwa banjir yang terjadi di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Maret 2025.
Penelusuran dengan pencarian gambar terbalik (reverse image) mengarah ke laporan media yang tepat tentang banjir di Sukabumi, di mana seorang ibu dan anak ditemukan dalam posisi berpelukan setelah banjir yang melanda wilayah itu.
Karena konteks lokasi dan peristiwa aslinya tidak sesuai dengan narasi “korban banjir Sumatera”, unggahan video ini dikategorikan sebagai false context atau konten yang salah konteks — bagian dari hoaks yang menyesatkan publik.

Bahaya Berita Salah Konteks
Unggahan seperti ini bisa:
Baca Juga:Bank Sumsel Babel Hadir Lebih Dekat bagi Masyarakat Pulau Rimau melalui Kantor Kas Baru
- Memicu kesedihan dan kepanikan yang tidak perlu di masyarakat yang tidak mengetahui konteks sebenarnya.
- Menyebarkan informasi yang tidak akurat soal kondisi bencana di daerah lain, mengaburkan realitas lokal.
- Meningkatkan simpati yang kemudian bisa memengaruhi opini publik terhadap penanganan bencana.
- Sebelum Anda membagikan video sensasional yang menunjukkan korban bencana, selalu pastikan konteks dan sumbernya benar.
Cara Cek Sendiri Batasan Faktanya
Berikut beberapa langkah cepat yang bisa Anda lakukan:
- Gunakan pencarian gambar terbalik (Google Lens) untuk melihat sumber asli dari video atau foto.
- Cek apakah media besar atau otoritas setempat pernah melaporkan kejadian itu di lokasi yang sama.
- Bandingkan narasi unggahan dengan sumber resmi dari BPBD, BNPB, atau media kredibel.
- Dengan langkah ini, Anda bisa membedakan mana yang fakta dan mana yang hoaks sebelum membagikannya.
Video yang mengklaim ditemukan “ibu dan anak korban banjir Sumatera berpelukan” adalah konten salah konteks (false context), bukan kejadian yang terjadi di Sumatera tetapi merupakan momen korban banjir di Sukabumi, Jawa Barat dari bulan Maret 2025.