Cek Fakta: Viral Link Pendaftaran Kartu Prakerja 2025, Benarkah?

Sebuah unggahan Facebook pada 8 Desember 2025 mengklaim pembukaan pendaftaran Kartu Prakerja tahun 2025 melalui tautan mencurigakan.

Tasmalinda
Kamis, 11 Desember 2025 | 16:48 WIB
Cek Fakta: Viral Link Pendaftaran Kartu Prakerja 2025, Benarkah?
ilustrasi kartu pra-kerja. [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Baca 10 detik
  • Sebuah unggahan Facebook pada 8 Desember 2025 mengklaim pembukaan pendaftaran Kartu Prakerja tahun 2025 melalui tautan mencurigakan.
  • Hasil cek fakta menemukan tautan viral tersebut palsu dan meminta data pribadi sensitif, berbeda dari situs resmi prakerja.go.id.
  • Klaim pendaftaran palsu ini merupakan penipuan online yang berpotensi menyalahgunakan data pribadi publik.

SuaraSumsel.id - Baru-baru ini, media sosial diramaikan oleh sebuah unggahan yang menawarkan pendaftaran program Kartu Prakerja lewat link online, lengkap dengan janji “daftar sekarang, pelatihan bersertifikat, gratis, dan siap kerja.”

Unggahan ini menyebut bahwa pendaftaran dibuka kembali tahun 2025, dan mengarahkan pengguna untuk mengisi data melalui sebuah tautan.

Liputan6.com, Jakarta - Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim tautan pendaftaran Kartu Prakerja, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 8 Desember 2025. Klaim tautan pendaftaran Kartu Prakerja berupa tulisan sebagai berikut. " Info penting buat yang mau berkembang! Program Kartu Prakerja kembali dibuka tahun ini! Dapat pelatihan bersertifikat Cukup daftar online, isi data, dan siap belajar! Yuk daftar sekarang, Jagan tunggu gelombang ditutup lagi!!" Unggahan tersebut disertai dengan menu "DAFTAR PRAKERJA 2025". Jika menu tersebut diklik muncul tautan berikut. "https://gratis.kartu-prakerja.biz.id/?fbclid=IwY2xjawOk26xleHRuA2FlbQIxMQBicmlkETFVWElTWWRYcUtZZzRmUkFUc3J0YwZhcHBfaWQQMjIyMDM5MTc4ODIwMDg5MgABHtDRaMkg2Bn9K8GiMz0QYbvfuR64togmuqJI1P08H0I3Dvsm6IfBFq9a-sBB_aem_35B-vAld3wJU2ATBniRovQ" Tautan tersebut mengarah pada halaman situ menampilkan formulir digital yang meminta sejumlah identitas pribadi, yaitu dan nomor Telegram.

Tapi sebelum Anda tergiur dan memasukkan data pribadi, penting untuk tahu dulu hasil cek fakta terbaru. Karena menurut penelusuran dari TurnBackHoax.ID bersama tim cek fakta, klaim itu tidak benar. 

Baca Juga:Bank Sumsel Babel Hadir Lebih Dekat bagi Masyarakat Pulau Rimau melalui Kantor Kas Baru

Temuan Dari Cek Fakta

Tautan yang beredar bukan milik portal resmi, dan membawa domain mencurigakan. Saat di-klik, bentuknya menyerupai formulir digital biasa, malah meminta informasi sensitif seperti nomor Telegram. TurnBackHoax

Situs resmi program Kartu Prakerja, yaitu prakerja.go.id — tidak mengumumkan pendaftaran baru pada 2025 per saat pengecekan. 

Sejarah terbaru menunjukkan pendaftaran terakhir adalah pada gelombang sebelumnya (informasi publik), dan tidak ada kabar resmi tentang dibukanya pendaftaran ulang saat ini. 

Karena itu, klaim pendaftaran lewat tautan viral termasuk dalam kategori konten palsu / penipuan online — berpotensi menyalahgunakan data pribadi pengguna dan mengecoh publik. TurnBackHoax

Modus “pemberian harapan” melalui tautan palsu sering memanfaatkan kebutuhan masyarakat terhadap pekerjaan dan pelatihan, khususnya di masa susah ekonomi. Penipu memancing banyak klik dengan janji manis—tapi akhirnya bisa merugikan Anda, baik dari segi data pribadi, sampai potensi penipuan lebih lanjut.

Baca Juga:Sudah 4 Daerah Terjerat Korupsi Dana PMI di Sumsel: Kok Bisa Dana Kemanusiaan Disalahgunakan?

Sebelum Klik Link Program Apapun: Ingat 3 Hal Ini

  1. Cek domain resmi — Untuk Kartu Prakerja, portal resmi adalah prakerja.go.id.
  2. Verifikasi pengumuman resmi — Cek media terpercaya, situs resmi pemerintah, atau kanal resmi program.
  3. Waspada jika diminta data sensitif — Apalagi jika link datang lewat medsos dan meminta informasi pribadi tanpa verifikasi.

Tautan pendaftaran Kartu Prakerja yang viral saat ini adalah penipuan online, bukan bagian dari proses resmi.

Jika Anda atau orang di sekitar Anda mendapat tawaran serupa, jangan isi data, jangan klik, dan jangan sebarkan. Perlindungan data pribadi dan kewaspadaan literasi digital penting di era hoaks online saat ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak