Update Bencana Sumatera: 72 Orang Tewas, Ribuan Warga Mengungsi di Aceh, Sumut dan Sumbar

BNPB melaporkan total korban meninggal dunia akibat bencana di tiga provinsi tersebut mencapai 72 orang.

Tasmalinda
Jum'at, 28 November 2025 | 18:05 WIB
Update Bencana Sumatera: 72 Orang Tewas, Ribuan Warga Mengungsi di Aceh, Sumut dan Sumbar
perkembangan bencana di Pulau Sumatera
Baca 10 detik
  • Hujan ekstrem sejak 28 November 2025 menyebabkan bencana hidrometeorologi signifikan di Aceh, Sumut, dan Sumbar.
  • Total korban meninggal dunia mencapai 72 orang, mayoritas di Sumatera Utara akibat banjir dan longsor.
  • BNPB merespons dengan mendirikan posko darurat, mendistribusikan logistik, dan mengimbau warga waspada.

SuaraSumsel.id - Gelombang hujan ekstrem dalam beberapa hari terakhir telah menimbulkan bencana hidrometeorologi besar di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Menurut data resmi dari BNPB per 28 November 2025, kerusakan dan dampak bencana di ketiga provinsi itu terhitung signifikan mulai dari korban jiwa, warga terdampak, hingga kebutuhan evakuasi dan bantuan darurat.

BNPB melaporkan total korban meninggal dunia akibat bencana di tiga provinsi tersebut mencapai 72 orang. Rincian berdasarkan provinsi: di Aceh tercatat 6 orang meninggal dan 11 orang hilang.

Di Sumatera Utara, korban tewas mencapai 57 orang akibat longsor dan banjir bandang yang melanda sejumlah kabupaten/kota. Sementara di Sumatera Barat dilaporkan ada 9 korban meninggal akibat bencana.

Diketahui di beberapa wilayah terdampak, banjir dan longsor telah merusak rumah, memutus akses jalan, dan memaksa ribuan warga mengungsi. Banyak area yang kini sulit dijangkau karena kerusakan infrastruktur dan rusaknya jalur transportasi.

Baca Juga:Herman Deru: Kunci Ketahanan Pangan Sumsel pada Integrasi HuluHilir, Bukan Sekadar Produksi

Di website BNPB, salah satu wilayah terdampak adalah di Kota Binjai, Sumatera Utara, di mana tiga sungai meluap setelah hujan deras menyebabkan genangan besar dan mempengaruhi sekitar 5.818 kepala keluarga atau sekitar 19.349 jiwa di 21 kelurahan.

Di Kota Tebing Tinggi, hujan lebat juga memicu banjir saat debit sungai meningkat, dan BPBD setempat sudah mencatat ribuan warga terdampak serta ratusan unit rumah terendam.

Data sementara menunjukkan puluhan kabupaten/kota di berbagai provinsi di Sumatera terutama di Aceh, Sumut dan Sumbar terkena dampak banjir dan longsor sejak curah hujan meningkat dalam beberapa hari terakhir. 

Sebagai respons terhadap situasi darurat ini, BNPB bersama BPBD dan aparat terkait telah menyiagakan posko darurat, membuka layanan pengaduan lewat call center, mendirikan pengungsian, dan menyiapkan distribusi logistik — termasuk tenda pengungsi, makanan siap saji, selimut, dan bantuan kebutuhan dasar. 

Upaya evakuasi dan bantuan terus dilakukan, terutama di daerah-daerah yang aksesnya terputus. Tim gabungan juga menekankan pentingnya komunikasi darurat agar korban dan warga terdampak bisa melaporkan kondisi secara cepat.

Baca Juga:Sumsel Siap Jadi Destinasi Health Tourism 2026, Peringatan HKN ke-61 Jadi Titik Balik

BNPB kembali mengimbau masyarakat, khususnya di daerah rawan longsor atau kawasan dekat sungai untuk tetap waspada. Hujan dengan intensitas tinggi dan potensi luapan sungai bisa terjadi sewaktu-waktu, terutama dalam situasi cuaca ekstrem.

Warga diharapkan memantau informasi resmi lewat BPBD setempat, menyiapkan jalur evakuasi, serta waspada terhadap kemungkinan longsor atau banjir ulang. Jangan menunda evakuasi apabila kondisi memburuk prioritas utama adalah keselamatan.

Gelombang bencana yang melanda Aceh, Sumut, dan Sumbar kali ini menjadi alarm serius bahwa perubahan cuaca ekstrem bisa berdampak luas dan meluas dengan cepat. Kerugian materil, korban jiwa, serta pemulihan infrastruktur akan membutuhkan waktu panjang dan respons cepat dari pemerintah pusat, daerah, serta masyarakat.urasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak