Baru Tahu? 7 Jalan di Palembang Ini Diambil dari Nama Pahlawan

Berikut ini 7 nama jalan di Palembang yang ternyata diambil dari nama pahlawan besar dan kisah heroik di baliknya yang jarang diketahui publik.

Tasmalinda
Sabtu, 08 November 2025 | 13:37 WIB
Baru Tahu? 7 Jalan di Palembang Ini Diambil dari Nama Pahlawan
ilustrasi foto nama jalan di Palembang yang berasal dari nama pahlawan.
Baca 10 detik
  • Banyak nama jalan di Palembang berasal dari nama pahlawan nasional dan tokoh lokal.

  • Nama-nama tersebut menjadi simbol penghormatan atas perjuangan dan jasa mereka.

  • Setiap jalan menyimpan kisah sejarah yang mengenang semangat perjuangan wong Palembang.

Bagi warga Palembang, nama ini identik dengan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, karena lokasinya berdekatan.

Letkol Iskandar adalah pahlawan asal Sumatera Selatan yang dikenal berani menumpas pemberontakan dan menjaga keamanan daerah pasca-penjajahan.

Ia tewas muda dalam tugas, dan jasanya diabadikan sebagai salah satu nama jalan paling dikenal di kota ini.

5. Jalan POM IX

Baca Juga:Harga Emas dan Ayam Naik, Tapi Inflasi Sumsel Tetap Aman di Tangan BI

Nama ini berasal dari Divisi Polisi Militer IX, yang berperan penting dalam menegakkan ketertiban dan keamanan pasca-agresi Belanda di Sumatera Selatan.

Walau bukan nama individu, POM IX melambangkan semangat korps pejuang yang menjaga integritas bangsa.
Kini, kawasan ini menjadi pusat kuliner malam dan tempat nongkrong populer di Palembang.

6. Jalan Residen H. Abdul Rozak

H. Abdul Rozak dikenal sebagai tokoh pejuang sekaligus pemimpin pemerintahan di masa awal kemerdekaan Sumsel. Ia aktif membangun sistem administrasi dan pendidikan pasca-penjajahan.

Jalan yang menyandang namanya kini menjadi jalur utama menuju kawasan timur Palembang.

Baca Juga:Rayakan HUT ke 68, Bank Sumsel Babel Hadirkan 5 Transformasi Lewat Semangat Change to Accelerate

7. Jalan Sultan Mahmud Badaruddin II

Tak lengkap membahas Palembang tanpa menyebut nama besar ini. Sultan Mahmud Badaruddin II adalah sultan Palembang yang terkenal karena menentang dominasi Belanda di abad ke-19.

Ia ditangkap dan diasingkan ke Ternate pada tahun 1821, namun namanya terus hidup sebagai simbol keberanian wong Palembang.

Bahkan, potretnya diabadikan dalam uang kertas Rp10 ribu bersama ikon Rumah Limas.

Nama-nama jalan di Palembang bukan sekadar petunjuk arah, tapi juga pengingat akan perjuangan dan pengorbanan para tokoh yang membentuk sejarah bangsa.

Jadi, saat kamu melintas di jalan-jalan ini, luangkan waktu sejenak untuk mengingat bahwa di balik setiap papan nama, ada kisah keberanian yang pernah nyata.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak