-
Banyak anak muda mulai melirik karier di perkebunan sawit karena gajinya tinggi.
-
Pekerjaan di perkebunan sawit masih menghadapi stigma sosial dari masyarakat.
-
Industri sawit kini berkembang menjadi sektor modern dengan peluang karier luas.
SuaraSumsel.id - Di balik hamparan perkebunan sawit yang membentang di Sumatera dan Kalimantan, tersimpan kisah menarik tentang pilihan karier yang sering disalahpahami. Banyak orang masih memandang kerja di sektor sawit sebagai pekerjaan berat dan jauh dari peradaban, padahal bagi sebagian besar pekerjanya, industri ini justru membuka jalan menuju kesejahteraan.
Bagi mereka yang terjun ke dalamnya, bekerja di perkebunan sawit bukan sekadar mengurus tanaman, tetapi mengelola bisnis yang kompleks dan bernilai besar. Seiring modernisasi industri, berbagai posisi teknis dan manajerial kini menawarkan gaji tinggi serta fasilitas yang tak kalah dari perusahaan perkotaan. Seorang asisten kebun pemula, misalnya, bisa memperoleh gaji antara Rp8 juta hingga Rp12 juta per bulan, lengkap dengan rumah dinas, kendaraan operasional, dan tunjangan keluarga. Dalam kurun waktu tiga hingga lima tahun, mereka bisa naik ke posisi manajer dengan penghasilan mencapai Rp25 juta hingga Rp40 juta per bulan.
Meski menjanjikan dari sisi finansial, profesi di perkebunan sawit masih dihadapkan pada stigma sosial. Banyak orang menganggap pekerjaan di kebun sebagai pilihan terakhir atau hanya cocok bagi mereka yang tidak punya kesempatan di sektor lain.
Padahal, industri sawit kini dipenuhi oleh tenaga profesional muda, termasuk lulusan universitas ternama, yang melihat potensi besar di balik sektor ini. “Dulu orang tua saya sempat menolak, katanya kerja di kebun itu keras dan jauh dari kota. Tapi setelah tahu gajinya dan fasilitasnya, mereka malah bangga,” ungkap Dimas, 27 tahun, asisten agronomi di Kalimantan Tengah.
Baca Juga:Bayar Pajak di Muba Kini Semudah Klik! Pemkab Gandeng Bank Sumsel Babel Ciptakan Sistem Digital
Transformasi industri sawit juga telah membawa perubahan besar dalam struktur bisnis. Tak hanya berfokus pada produksi minyak mentah, perusahaan-perusahaan besar kini mengembangkan diversifikasi usaha seperti energi biomassa, pupuk organik, hingga riset keberlanjutan lingkungan. Dengan arah baru ini, peluang karier di sektor sawit semakin luas, mencakup bidang teknologi, riset, komunikasi, dan keuangan korporasi.
Industri sawit kini menjadi salah satu sektor yang tumbuh stabil di tengah fluktuasi ekonomi global. Dengan meningkatnya permintaan dunia terhadap produk turunan sawit yang ramah lingkungan, prospek karier di sektor ini diperkirakan terus membaik dalam satu dekade ke depan. Bekerja di perkebunan sawit bukan lagi soal keringat dan lumpur semata, melainkan tentang visi jangka panjang, profesionalisme, dan kesempatan membangun masa depan yang lebih mapan.