- SPF tinggi bukan berarti bebas reapply.
- Perbedaan SPF 30–100 hanya sekitar 2% daya saring UVB.
- Pilih sesuai kebutuhan harian dan tekstur yang kamu suka.
SuaraSumsel.id - Banyak orang percaya bahwa semakin tinggi angka SPF atau Sun Protection Factor pada sunscreen, semakin kuat pula perlindungannya dari sinar matahari.
Padahal, tidak sepenuhnya benar.
Angka besar tidak selalu berarti lebih efektif untuk kulitmu. Faktanya, selisih perlindungan antara SPF 30, 50, dan 100 tidak sebesar yang kamu kira.
1. Apa Sebenarnya Makna Angka SPF?
Baca Juga:Percuma Pakai Sunscreen Mahal Kalau Caramu Salah, Bongkar 7 Kesalahan yang Bikin Gagal Total
SPF mengukur seberapa lama kulitmu terlindung dari sinar UVB—penyebab utama kulit terbakar dan penuaan dini.
Contohnya, jika kulitmu biasanya mulai terbakar dalam 10 menit tanpa pelindung, maka SPF 30 berarti kulitmu akan butuh 30 kali lebih lama untuk terbakar, alias sekitar 300 menit.
Namun, ini hanya perhitungan ideal di laboratorium. Di dunia nyata, perlindungan bisa berkurang karena keringat, air, atau pengaplikasian yang tidak rata.
2. SPF 30 vs 50 vs 100: Seberapa Besar Bedanya?
Banyak orang kaget mengetahui bahwa selisih perlindungan antar SPF sangat tipis.
Baca Juga:Makeup yang 'Menyembuhkan'? Bongkar Mitos & Fakta Mineral Makeup yang Lagi Tren

SPF 30 menyaring sekitar 97% sinar UVB
SPF 50 menyaring sekitar 98% sinar UVB
SPF 100 menyaring sekitar 99% sinar UVB
Artinya, kenaikan dari SPF 30 ke 100 tidak menggandakan perlindungan, hanya menambah sedikit efektivitas.
Namun, angka tinggi berguna untuk orang dengan aktivitas luar ruangan ekstrem atau kulit sangat sensitif terhadap matahari.
3. Mitos: “SPF 100 Lebih Aman, Jadi Tak Perlu Reapply”
Pernyataan itu salah besar!
Tak peduli setinggi apa SPF-nya, sunscreen tetap harus diaplikasikan ulang setiap 2–3 jam. Keringat, berenang, atau bahkan menyentuh wajah bisa menghapus lapisan pelindung.
Jadi, reapply adalah kunci utama, bukan semata angka SPF di botol.