- Polisi menangkap Dian Satria, tersangka perampokan dan pembunuhan di Palembang pada Rabu (3/12/2025).
- Pelaku merupakan mantan karyawan yang diduga dendam karena permintaan izin pulang ditolak korban.
- Peristiwa terjadi Selasa malam (25/11/2025) di mana suami korban tewas dan istri luka parah.
SuaraSumsel.id - Polisi telah menangkap tersangka yang diduga merampok dan membunuh sepasang suami istri di kawasan Kelurahan 15 Ilir, Palembang. Pelaku, Dian Satria, ditangkap Rabu (3/12/2025) setelah sempat buron, sepekan usai peristiwa tragis terjadi.
Ternyata, Dian Satria bukan orang asing bagi korban. Dia dulu bekerja di toko milik pasangan korban, Darma Kusuma dan Yeni Suwandi. Penelusuran menunjukkan bahwa pelaku pernah menjadi bagian dari pekerja korban fakta yang kemudian membuka kemungkinan motif dendam dalam aksi brutal ini.
Motif diduga muncul karena dendam pribadi. Pelaku disebut sakit hati lantaran keluarga korban menolak izinnya pulang saat anaknya sakit, dan sang anak kemudian meninggal dunia. Rasa sakit hati dan dendam itu diyakini menjadi pemicu perampokan yang berujung maut.
Peristiwa mengejutkan itu bermula pada malam Selasa (25/11/2025) sekitar pukul 19.00 WIB di rumah korban di Jalan Pengadilan Lama. Korban pria ditemukan tewas dengan luka bacok di leher dan bagian tubuh lain, sedangkan istrinya mengalami luka sayat serius dan kini dirawat di rumah sakit.
Baca Juga:Crazy Rich Palembang Haji Halim Diseret ke Meja Hijau, Dakwaan Rp127 Miliar Bikin Sidang Gempar
Setelah sepekan buron dan dilakukan pengejaran intensif, petugas dari tim gabungan Polda Sumsel dan Polrestabes Palembang akhirnya membekuk Dian Satria di Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu malam. Saat ini tersangka dibawa ke Palembang untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kasus ini mengundang duka dan keprihatinan mendalam dari warga sekitar. Banyak yang terkejut ketika mengetahui bahwa pelaku adalah mantan karyawan korban. Aksi ini sekaligus menyadarkan masyarakat bahwa pengkhianatan bisa terjadi dari orang yang dianggap dekat.
Penyelidikan masih terus dilakukan. Polisi masih mendalami apakah ada pelaku lain, serta mengecek fakta pendukung seperti rekaman CCTV, saksi, dan kronologi detik-per-detik kejadian.
