-
Bahasa Palembang mencerminkan kehangatan dan keramahan masyarakatnya.
-
Sepuluh kata seperti dak, aok, dan kagek menjadi kunci untuk cepat akrab dengan wong kito.
-
Belajar bahasa Palembang membantu memahami budaya lokal yang ramah dan penuh keakraban.
SuaraSumsel.id - Bahasa Palembang bukan sekadar cara bicara, tapi juga cerminan kehangatan dan keramahan masyarakatnya. Di balik logat khas yang terdengar lembut namun tegas, tersimpan kekayaan budaya yang membuat siapa pun yang mempelajarinya langsung merasa akrab.
Bagi kamu yang baru pindah ke Palembang, sedang kuliah di sini, atau sekadar penasaran dengan logat Wong Kito Galo, yuk mulai dari 10 kata wajib yang paling sering muncul dalam percakapan sehari-hari!
1. Galo — Semua
Kata ini sering banget dipakai dalam percakapan harian. Misalnya: “Kau sudah makan galo?” artinya “Kamu sudah makan semua?”.
Baca Juga:Viral di Palembang! Pesan Bakso Online, Warga Temukan Kodok Utuh di Dalam Kuah
Kata “galo” jadi semacam identitas khas orang Palembang!
2. Dak — Tidak
Kalau di bahasa Indonesia “tidak”, di Palembang cukup bilang “dak”.
Contoh: “Dak pacak aku” artinya “Aku nggak bisa.”
3. Pacak — Bisa
Baca Juga:Kampus Diguncang Dualisme: Universitas Sjakhyakirti Palembang Akhirnya Disanksi Kemendikti
Kalimat “Aku dak pacak” adalah salah satu ekspresi paling populer di Palembang.
Arti lengkapnya: “Aku nggak bisa.”
Simpel, tapi kerap jadi ungkapan khas yang bikin kamu terdengar seperti orang lokal!
4. Nian — Sekali / Banget
Kalimat “Cantik nian kau ni” berarti “Cantik banget kamu ini.”
Kalimat ini juga sering diucapkan dengan nada menggoda atau memuji.
5. Aok — Iya
Kalau di Jakarta orang bilang “iya”, di Palembang cukup bilang “aok”.
Nada bicaranya juga lembut, apalagi kalau disertai senyum khas wong kito.
6. Kagek — Nanti
“Kagek aku ke rumah kau,” artinya “Nanti aku ke rumah kamu.”
Sering dipakai untuk janji yang belum tentu cepat ditepati .
7. Apo — Apa
Kata “apa” berubah jadi “apo”.
Contoh: “Apo kabar?” artinya “Apa kabar?” — terdengar akrab dan ringan.
8. Beben — Teman / Saudara Dekat
Kalimat “Itu beben aku” artinya “Itu teman dekatku.”
Biasanya digunakan untuk menyebut sahabat akrab yang sudah seperti keluarga sendiri.
9. Galo-galo — Semuanya / Semua Orang
Contoh: “Galo-galo senang kalau ado pesta” artinya “Semua orang senang kalau ada pesta.”
Uniknya, pengulangan kata sering dipakai dalam bahasa Palembang untuk mempertegas makna.
10. Lah — Penegasan Serbaguna!
Nah, ini dia bumbu utama bahasa Palembang!
Kata “lah” bisa berarti “sudah”, “dong”, atau sekadar penegasan di akhir kalimat.
Contoh: “Sudah makan lah!” atau “Iyo lah, sabar lah!”
Tips Cepat Kuasai Bahasa Palembang
- Sering dengarkan percakapan asli. Misalnya lewat vlog, TikTok, atau video kuliner khas Palembang.
- Gunakan dalam obrolan santai. Coba pakai satu atau dua kata dulu, seperti “aok” dan “dak pacak”.
- Jangan takut salah. Wong Palembang senang kalau kamu mau belajar logat mereka — dijamin langsung dianggap “orang kito”!
Belajar bahasa Palembang bukan cuma soal kata, tapi soal rasa.
Setiap ucapan punya nuansa yang menghangatkan dan mencerminkan karakter wong kito: ramah, terbuka, dan penuh canda.
Jadi, mulai hari ini, ayo coba ucapkan “Aok lah!” dan rasakan bagaimana bahasa bisa jadi jembatan keakraban di Bumi Sriwijaya.