SuaraSumsel.id - PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), anak usaha dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), mencetak lonjakan kinerja yang mencuri perhatian di Semester I-2025.
Laba bersihnya meroket hingga Rp79,62 miliar, atau naik hampir 10 kali lipat dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya Rp7,32 miliar.
Capaian ini bukan hanya mencerminkan efisiensi bisnis, tapi juga menandai transisi penting SMBR dari era laba single digit menuju double digit yang lebih menjanjikan.
Kinerja mentereng ini ditopang lonjakan volume penjualan semen yang menembus 1,13 juta ton, tumbuh 21% dari sebelumnya 928.646 ton.
Baca Juga:Semen Baturaja Raih Penghargaan Eksekusi Terbaik Industri Semen di SPEx2 Award 2025
Alhasil, pendapatan pun terkerek hingga Rp1,09 triliun, naik 31% dari tahun lalu. SMBR tak hanya bangkit—mereka berlari kencang di awal 2025.
Pencapaian luar biasa PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) di Semester I-2025 bukan sekadar angka di atas kertas. Vice President of Corporate Secretary SMBR, Hari Liandu, mengungkapkan bahwa lonjakan laba ini merupakan buah dari strategi yang tepat dan sinergi kuat dengan induk usaha, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG).
“Capaian ini adalah hasil strategi yang tepat dan sinergi solid dengan SIG, yang memberikan banyak nilai tambah bagi efisiensi dan kinerja kami,” ujarnya.
Lebih lanjut, Hari menekankan bahwa pertumbuhan pesat SMBR juga didorong oleh efisiensi berkelanjutan dan penetrasi pasar yang semakin dalam, khususnya di wilayah Sumatera bagian Selatan (Sumbagsel)—pasar inti perusahaan.
Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), permintaan semen di wilayah ini melonjak sebesar 14,2% secara tahunan (yoy) pada Triwulan II-2025, jauh di atas rata-rata nasional yang hanya tumbuh 2,7%.
Baca Juga:Bukti Konsistensi Keberlanjutan, Semen Baturaja Sabet 2 Penghargaan TOP CSR Awards 2025
“Ini jadi peluang besar bagi kami untuk terus memperkuat posisi di pasar regional,” pungkasnya.
Peningkatan kinerja ini juga tercermin dari laba usaha yang naik signifikan menjadi Rp133,79 miliar, atau meningkat 168% dibandingkan Rp49,84 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
EBITDA Perseroan turut naik 60% menjadi Rp236,67 miliar dari Rp147,91 miliar.
Kinerja ini turut mendorong peningkatan EBITDA Margin menjadi 22% dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar 18%, mencerminkan efisiensi operasional yang semakin optimal
Lebih lanjut, Hari menjelaskan bahwa peningkatan kinerja tidak hanya disebabkan oleh kenaikan permintaan, tetapi juga berkat keberhasilan perusahaan dalam menjalankan strategi operasional yang terukur dan sinergi dengan SIG selaku induk usaha.
“Kami fokus pada efisiensi biaya di seluruh lini, mulai dari produksi, distribusi, hingga pengelolaan energi. Penggunaan bahan bakar alternatif, optimalisasi rute pengiriman, serta integrasi sistem logistik menjadi bagian dari langkah kami dalam menekan biaya dan meningkatkan margin. Selain itu, kami terus menjaga kualitas layanan dan optimalisasi jaringan penjualan,” jelasnya.