Beberapa brand kini merancang sepatu hybrid—nyaman untuk jalan dan punya fitur running ringan. Contoh:
Nike Free RN
Adidas Ultraboost
On Cloud
Namun, tetap bukan pilihan untuk long-distance run.
6. Pertimbangkan Bentuk Kaki & Tipe Lari
Baca Juga:Semua Sudah Pulang, Kecuali Satu: Jemaah Haji Sumsel Masih Hilang di Tanah Suci
Jika kamu punya overpronation (telapak mengarah ke dalam), sepatu lari khusus dengan stabilizer sangat disarankan. Sneakers kasual tak punya fitur ini. Kenali dulu kebutuhan biomekanik kakimu.
7. Jangan Tergiur Gaya, Utamakan Fungsi
Banyak sneakers memang fashionable. Tapi jika tujuan utamamu adalah berlari dengan aman dan nyaman, pilihlah sepatu yang memang didukung riset biomekanika dan desain teknis running.
Sneakers bisa dipakai untuk lari ringan dalam kondisi terbatas, tetapi bukan pilihan ideal untuk lari serius. Investasi pada sepatu running yang tepat jauh lebih aman untuk kesehatan kaki dan performamu.
Baca Juga:Dari Tambang Ilegal ke Pengelolaan Resmi: Ini Mekanisme Seleksi Sumur Minyak Rakyat Sumsel