Dalam berbagai hadis shahih, disebutkan bahwa Rasulullah SAW senantiasa menjalankan puasa Asyura dan menganjurkan para sahabat untuk ikut serta dalam amalan mulia ini.
Puasa Asyura tidak hanya menjadi bagian dari sunnah Nabi, tetapi juga simbol dari keteladanan dan kesungguhan dalam meraih ampunan Allah SWT.
Bertepatan dengan bulan Muharram yang merupakan awal tahun dalam kalender hijriah, momen Asyura pun menjadi waktu yang tepat untuk taubat dan introspeksi diri.
Ini adalah saat terbaik untuk menata niat, memperbaiki amal, dan mengawali tahun baru hijriah dengan semangat perubahan menuju kebaikan, melalui ibadah yang penuh keberkahan
Baca Juga:Harga Naik Lagi, Emas hingga Cabai Jadi Biang Inflasi Sumsel Juni 2025
Dalam tradisi Sunni, puasa Asyura lebih fokus pada meneladani sunnah Nabi dan peristiwa sejarah para nabi.
Sedangkan dalam tradisi Syiah, Asyura diperingati sebagai hari berkabung atas syahidnya cucu Nabi Muhammad, Imam Husain bin Ali, dalam tragedi Karbala.
Meski pendekatannya berbeda, hari ini tetap memiliki nilai religius dan emosional yang mendalam bagi umat Islam di seluruh dunia.