Sebagai Komisaris Independen, Mawardi Yahya memiliki tanggung jawab untuk mengawasi manajemen, menjaga tata kelola perusahaan, dan memastikan Garuda tetap berjalan sesuai prinsip korporasi sehat.
Penunjukan komisaris dari kalangan non-profesional bisnis dianggap sebagian kalangan sebagai langkah berisiko, apalagi Garuda masih dalam masa pemulihan pasca restrukturisasi utang besar dan krisis finansial selama pandemi.
Namun, pemerintah tampaknya percaya pengalaman Mawardi dalam dunia pemerintahan dan politik bisa menjadi nilai tambah dalam menjembatani kepentingan negara dan masyarakat sebagai pemegang saham utama Garuda.
Antara Loyalitas dan Profesionalisme
Baca Juga:Banser Turun ke Tribun, GP Ansor Sumsel Siap Kawal Sriwijaya FC di Laga Home
Penunjukan Mawardi Yahya ke posisi komisaris mengundang kembali diskusi klasik soal batas antara profesionalisme dan loyalitas politik dalam tubuh BUMN.
Apakah Garuda Indonesia—maskapai kebanggaan nasional—mampu tetap terbang tinggi dengan jajaran komisaris yang penuh warna politik? Atau justru hal ini akan memperkuat posisi Garuda dalam hubungan strategis dengan pemerintah?
Yang pasti, publik kini menanti bagaimana kontribusi nyata Mawardi Yahya dalam memperkuat tata kelola dan pengawasan di tubuh Garuda Indonesia, di tengah tantangan industri penerbangan yang belum benar-benar pulih.