“Kami punya kualitas, tinggal aksesnya. Sekarang kami tahu, pintunya ada di sini,” ujar Rini, pengusaha muda pengolah teh organik.

Ogan Ilir dan OKU: Kolaborasi Nyata, Bukan Wacana
Sambutan hangat juga datang dari Kabupaten Ogan Ilir dan OKU.
Para pelaku UMKM merasa dihargai karena diperhatikan langsung oleh banyak pihak.
Baca Juga:Sumsel Tetapkan Status Siaga Karhutla, Apa Bisa Atasi Asap di Musim Kemarau Ini?
“Dulu kami merasa sendirian. Tapi sekarang, kami lihat OJK, pemerintah kabupaten, bahkan BPJS datang bareng. Ini luar biasa,” ujar Hartono, pengrajin mebel asal OKU.
Kepala OJK Sumsel, Arifin Susanto menegaskan bahwa ini bukan proyek simbolik.
"Kami bawa semangat, edukasi, dan akses langsung ke masyarakat. Sultan Muda adalah gerakan membumi untuk kebangkitan ekonomi desa."
Regenerasi Ekonomi Daerah, Dimulai dari Pemuda dan UMKM
Melalui sinergi lintas sektor — dari edukasi literasi, pembiayaan seperti KUR, perlindungan BPJS, hingga potensi pemasaran digital — Sultan Muda Sumsel menjadi cikal bakal lahirnya regenerasi pelaku usaha muda di pedesaan.
Baca Juga:Era Baru UMKM Sumsel, Pelatihan AI Bantu Sultan Muda Kuasai Pemasaran Digital
Mereka bukan hanya membuka usaha, tapi juga membuka harapan bagi ekonomi lokal.
Program ini menegaskan bahwa pembangunan ekonomi tak harus dimulai dari kota besar.
Kadang, justru dari dusun-dusun kecil dan gang sempit di desa-desa Empat Lawang atau Pagar Alam, masa depan bisa ditanam dan dipanen — asalkan ada yang mau datang, mendengar, dan membimbing.