SuaraSumsel.id - PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Bank Sumsel Babel/BSB) resmi memiliki nakhoda baru. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) yang digelar di Palembang pada Kamis (19/6/2025), nama Harry Gale ditetapkan sebagai Direktur Utama Bank Sumsel Babel.
Penunjukan ini membawa harapan baru bagi masa depan Bank Sumsel Babel.
Sosok Harry Gale dinilai tepat untuk membawa Bank BSB naik kelas, bersaing tak hanya di tingkat lokal, tapi juga nasional.
Berikut 5 fakta menarik terkait sosok Harry Gale dan tantangan besar yang akan ia hadapi sebagai Dirut baru Bank Sumsel Babel:
Baca Juga:Fakta Mengejutkan! Hanya 6 Persen TK di Sumsel yang Dikelola Pemerintah
1. Berpengalaman Panjang di Dunia Perbankan Nasional
Harry Gale bukan sosok asing di dunia perbankan nasional.
Ia sebelumnya menjabat sebagai Senior Vice President (SVP) PT Bank Mandiri DKI Jakarta. Pengalaman panjangnya di Bank Mandiri — salah satu bank terbesar di Indonesia — menjadikan Harry dikenal sebagai bankir berpengalaman dengan rekam jejak yang mentereng.
Dengan pengalaman tersebut, para pemegang saham optimistis Harry akan mampu membawa Bank Sumsel Babel tampil lebih agresif dan kompetitif di kancah perbankan nasional.
2. Putra Asli Palembang, Paham Potensi Daerah
Baca Juga:Sumsel United Mulai Bangun Kekuatan, Resmi Gaet Hapit Ibrahim sebagai Pemain Pertama
Menariknya, Harry Gale merupakan putra asli Kota Palembang.
Hal ini menjadi poin plus karena selain memiliki kapasitas profesional, Harry dinilai memiliki kedekatan emosional dengan masyarakat Sumatera Selatan.
Dengan memahami potensi lokal, Harry diharapkan mampu mengangkat perekonomian daerah, khususnya melalui peran Bank Sumsel Babel sebagai motor penggerak pembiayaan UMKM dan sektor produktif lainnya.
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Hidayat Arsani, bahkan menyebut kehadiran Harry sebagai “energi baru” untuk membawa Bank Sumsel Babel ke level yang lebih tinggi.
3. Dapat Instruksi Turunkan Suku Bunga Kredit
Selain penunjukan Direktur Utama, RUPS-LB juga menghasilkan keputusan penting, yaitu instruksi kepada jajaran direksi untuk segera menurunkan suku bunga kredit.