Di sisi lain, perhatian khusus juga harus diberikan kepada pemuda rentan, termasuk penyandang disabilitas dan perempuan, agar tidak semakin tertinggal.
Untuk mendukung itu semua, penguatan layanan bimbingan karier dan transisi sekolah-ke-kerja menjadi kunci agar anak muda memiliki panduan yang jelas dalam merancang masa depannya.
Jika langkah-langkah ini dijalankan secara konsisten dan melibatkan berbagai pihak, Sumatera Selatan bisa memetik manfaat besar dari bonus demografi yang dimiliki.
Jika semua pihak berkolaborasi, dari pemerintah, swasta, hingga masyarakat, Sumatera Selatan berpotensi memiliki generasi muda yang lebih siap bersaing dan berdaya saing tinggi di masa depan.
Baca Juga:Bukan di Bumi Sriwijaya, Ini Alasan Sumsel United Pilih Jakabaring untuk Latihan Perdana
Jangan biarkan angka 23,14 persen itu jadi warisan bagi anak cucu kita. Ini saatnya bergerak bersama, menyelamatkan masa depan generasi muda Sumsel!