SuaraSumsel.id - Hari Arafah, yang bertepatan dengan tanggal 9 Dzulhijjah merupakan hari yang sangat istimewa dalam kalender Islam. Jutaan umat Muslim di seluruh dunia, terutama yang tidak menunaikan ibadah haji, dianjurkan untuk melaksanakan puasa Arafah.
Puasa ini memiliki keutamaan yang luar biasa, yakni menghapus dosa dua tahun yakni satu tahun yang telah lalu dan satu tahun yang akan datang.
Setelah seharian menahan lapar dan dahaga, momen berbuka puasa menjadi waktu yang sangat dinanti.
Namun, lebih dari sekadar mengakhiri puasa, waktu berbuka di Hari Arafah adalah kesempatan emas untuk memanjatkan doa-doa terbaik, sebab inilah salah satu waktu yang paling mustajab untuk terkabulnya doa.
Baca Juga:Selamat Datang Sumsel United! Sriwijaya FC Tak Lagi Sendiri di Liga 2
Keutamaan Doa Berbuka Puasa, Terlebih di Hari Arafah Momen berbuka puasa adalah salah satu waktu di mana doa seorang hamba akan dikabulkan oleh Allah SWT.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Ada tiga golongan yang doanya tidak akan ditolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang terzalimi." (HR. At-Tirmidzi).
Keutamaan ini semakin berlipat ganda ketika puasa tersebut adalah puasa Arafah, yang memang dikenal sebagai hari di mana Allah membebaskan hamba-Nya dari api neraka dan mengabulkan banyak doa.
Oleh karena itu, umat Islam sangat dianjurkan untuk memanfaatkan waktu berbuka puasa Arafah dengan sebaik-baiknya untuk berdoa, memohon segala kebaikan dunia dan akhirat.
Doa Buka Puasa yang Diajarkan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam Ada beberapa riwayat doa berbuka puasa yang dapat diamalkan. Yang paling populer dan sering diajarkan adalah:
Baca Juga:Sumatera Selatan Resmi Punya Klub Liga 2 Baru! Sumsel United Satu Grup dengan Sriwijaya FC
Doa setelah membatalkan puasa dengan air/makanan:
Lafaz Arab: "ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ"
Latin: "Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru insya Allah."
Artinya: "Telah hilang rasa haus, dan telah basah urat-urat, dan telah tetap pahala insya Allah."
Doa ini diriwayatkan oleh Abu Daud dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma.
Doa ini dibaca setelah minum atau makan untuk membatalkan puasa, sebagai ungkapan syukur atas nikmat berbuka dan harapan akan pahala puasa yang telah ditetapkan.
- 1
- 2