SuaraSumsel.id - Suasana Kota Palembang diprediksi akan berubah drastis pada Selasa, 20 Mei 2025 esok hari.
Jalanan yang biasanya riuh dengan lalu-lalang pengemudi ojek online (ojol), kemungkinan akan terasa lebih sepi.
Sebab, ribuan driver dari berbagai platform seperti Gojek, Grab, dan Maxim telah menyatakan komitmennya untuk off-bid atau mematikan (menonaktifkan) aplikasi selama satu hari penuh, dalam aksi damai bertajuk “Kebangkitan Ojol Nasional.”
Namun, aksi ini bukan sekadar bentuk mogok kerja biasa.
Baca Juga:Pasar Modal Inklusif: Difabel Palembang Antusias Belajar Investasi Saham
Ia adalah panggilan hati, ungkapan kegelisahan kolektif dari mereka yang selama ini merasa diabaikan oleh sistem.
Lebih dari Sekadar Protes
Aliansi Ojol Palembang Bersinergi—gabungan dari berbagai komunitas dan organisasi pengemudi daring di Sumatera Selatan—menegaskan bahwa aksi 20 Mei adalah momentum kebangkitan moral.
Dalam rapat pemantapan yang digelar Sabtu (17/5) di Sekretariat DPD Asosiasi Driver Online (ADO) Sumsel, ribuan driver menyatakan kesiapannya untuk berdiri dalam satu barisan.
“Kami mohon maaf kepada masyarakat jika 20 Mei nanti pengantaran terganggu atau jalanan sedikit padat. Tapi ini bukan mogok kerja biasa. Ini adalah seruan perubahan, agar suara kami yang selama ini tenggelam, akhirnya terdengar,” kata Muhammad Asrul Indrawan, Ketua Umum DPD ADO Sumsel, kepada wartawan.
Baca Juga:Tembok Roboh di PTC Palembang! Penjaga Parkir Terluka, Motor-Motor Rusak
Para pengemudi menyerukan perbaikan sistem kemitraan, transparansi insentif, dan kehadiran negara dalam memberikan perlindungan hukum dan sosial kepada pekerja sektor transportasi daring.