Camat Gandus, Jufriansyah, dalam sambutannya pada kegiatan penanaman pohon tersebut, menyampaikan bahwa aksi penghijauan ini bukan sekadar rutinitas seremonial, melainkan simbol harapan bagi masa depan yang lebih hijau, sehat, dan berkelanjutan.

Menurutnya, setiap pohon yang ditanam hari itu merepresentasikan optimisme akan terciptanya lingkungan yang lebih bersih dan sejuk di tengah tantangan urbanisasi dan perubahan iklim yang kian nyata.
Ia juga menilai kegiatan ini sebagai momentum penting yang menyatukan masyarakat dan perusahaan dalam semangat gotong royong demi menjaga kelestarian alam.
Jufriansyah mengapresiasi keterlibatan aktif PT Bukit Asam yang telah menunjukkan kepedulian nyata terhadap wilayah Gandus, serta membuka ruang kolaborasi yang erat dengan warga.
Baca Juga:Panduan SPMB SMP Palembang 2025: Jadwal dan Jalur Masuk, Orang Tua Wajib Tahu
Penanaman pohon, imbuhnya, bukan hanya tentang menaruh bibit di tanah, tetapi juga tentang menanam kesadaran, kepedulian, dan tanggung jawab bersama untuk melindungi bumi demi generasi yang akan datang.
Ia berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara konsisten dan meluas, sehingga dampaknya dapat dirasakan secara nyata dalam jangka panjang.
"Hasil dari pohon yang ditanam tidak bisa langsung dipanen, melainkan membutuhkan proses yang mungkin baru akan dinikmati oleh anak cucu di masa depan. Saya mewakili masyarakat menyampaikan rasa terima kasih kepada Bukit Asam atas kepeduliannya terhadap masyarakat Karang Anyar dengan mengadakan kegiatan yang bermanfaat ini," ucapnya.
Lebih dari sekadar menghijaukan, kegiatan ini juga diharapkan dapat memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat sekitar. Beragam jenis pohon produktif seperti tembesu, trembesi, gaharu, merbau, kayu putih, dan mahoni (masing-masing 6 batang) ditanam, yang berpotensi menjadi sumber bahan baku untuk industri mebel dan produk lainnya di masa depan.
Selain itu, keindahan lingkungan juga diperkaya dengan penanaman berbagai tanaman hias, termasuk tebu buya (13 batang), anggrek (25 batang), asoka (20 batang), bambu kuning hias (20 batang), ketapang kencana mini (15 batang), gardina mini sabrina (18 batang), dan bunga sepatu (15 batang). Masyarakat juga akan menikmati hasil dari pohon-pohon buah yang ditanam, seperti mangga, durian, rambutan, alpukat, dan nangka (masing-masing 8 batang).
Baca Juga:Kronologi Bocah 5 Tahun Diculik di Palembang, Pelaku Babak Belur Digerebek
Kegiatan kolaboratif ini tidak hanya mempercantik lingkungan, tetapi juga mempererat hubungan antara PTBA dan masyarakat, menciptakan sinergi positif untuk masa depan yang lebih hijau dan sejahtera.