Cap Go Meh di Palembang Dimajukan! Ini Alasannya dan Daya Tariknya Tahun Ini

Pihak kelenteng Hok Tjing Rio menggandeng pedagang/pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk berjualan di Pulau Kemaro.

Tasmalinda
Minggu, 09 Februari 2025 | 19:29 WIB
Cap Go Meh di Palembang Dimajukan! Ini Alasannya dan Daya Tariknya Tahun Ini
Ilustrasi Cap Go Meh 2024. Perayaan Cap Go Meh di Palembang (Mathias Reding/pexels)

SuaraSumsel.id - Perayaan Cap Go Meh atau tradisi 15 hari setelah Hari Raya Imlek 2025 digelar lebih awal oleh warga keturunan Tionghoa di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Cap Go Meh 2025 dirayakan dua hari lebih awal dikarenakan kondisi pasang surut Sungai Musi.

"Cap Go Meh tahun ini jatuh pada 12 Februari 2025, namun untuk warga Tionghoa Palembang yang ingin merayakannya di Pulau Kemaro dapat datang lebih awal pada 10 Februari," kata Wakil Ketua Kelenteng Hong Tong Bio, Eko di Palembang.

"Saat perayaan Cap Go Meh tahun ini Sungai Musi sedang surut sehingga perayaannya dipercepat agar kapal yang membawa warga Tionghoa dari Palembang dan berbagai daerah lainnya dapat bersandar di Pulau Kemaro," ujarnya.

Bagi warga Tionghoa dan masyarakat umum yang akan ke Pulau Kemaro saat Cap Go Meh dapat berjalan kaki menyeberang menggunakan jembatan apung atau menggunakan kapal tongkang gratis.

Baca Juga:Parkside Hotel: Antara Gemerlap Kota dan Bayang-Bayang Pelanggaran Izin?

Kapal tongkang gratis disediakan panitia dari kawasan Pasar 16 Ilir pada 10 Februari 2025 mulai pukul 18.00 WIB dan 11 Februari mulai pukul 16.00 WIB.

Untuk menyambut kedatangan tamu yang akan merayakan Cap Go Meh di Pulau Kemaro, panitia telah melakukan berbagai persiapan seperti menata dermaga, dan membuat jembatan terapung dari samping pabrik PT Pusri ke Pulau Kemaro agar akses ke tempat tersebut tidak hanya menggunakan kapal.

Pulau Kemaro sebagai salah satu objek wisata di Kota Palembang, saat perayaan Cap Go Meh ramai dikunjungi warga Tionghoa dan masyarakat umum dari Kota Palembang serta beberapa daerah di dalam dan luar Sumsel bahkan dari luar negeri seperti Singapura.

Selain untuk beribadah dan merayakan Cap Go Meh, banyak pengunjung yang datang ke pulau seluas seluas 79 hektare itu untuk berwisata melihat pagoda berlantai sembilan, Klenteng Hok Tjing Rio, dan peninggalan sejarah makam putri Sriwijaya Siti Fatimah.

Pihak kelenteng Hok Tjing Rio menggandeng pedagang/pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk berjualan di Pulau Kemaro.

Baca Juga:Ditemukan Prasasti Bersejarah, Museum Kantor Ledeng Masuk Rencana UNESCO?

Sedangkan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada para pengunjung Pulau Kemaro, pihaknya bekerja sama dengan pihak Polrestabes Palembang, TNI dan instansi terkait lainnya, kata Eko.

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihartono mengatakan ratusan personelnya didukung TNI dan instansi terkait disiagakan untuk mengamankan kegiatan puncak perayaan Imlek, Cap Go Meh di kawasan Pulau Kemaro dan sekitarnya.

Untuk mengamankan rangkaian Cap Go Meh dan menjaga situasi kamtibmas di kota ini tetap kondusif, selain meningkatkan kesiapsiagaan personel jajaran pihaknya juga mengimbau kepada semua pihak dan lapisan masyarakat agar berpartisipasi menjaga keamanan lingkungan masing-masing.

"Jika terdapat tindakan seseorang atau sekelompok orang di suatu kawasan permukiman penduduk yang berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas, diminta untuk melaporkannya kepada aparat kepolisian terdekat," kata Kombes Pol Harryo. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini