“Meski di Madrasah dengan tidak ada uang bulanan, tapi uang paketnya wajib. Buku paket ini, buku yang langsung ditulis dan dinilai guru di sekolah. sehingga buku-bukunya sekali pakai, belum lagi buku tulis tambahannya,” aku Meri.
Dalam satu semester, buku-buku paket anaknya bisa berharga ratusan ribu. Dengan kebutuhan lima anak, Meri memang harus menyisihkan uang demi pendidikan anak-anaknya.
“Sangat terasa itu, jika suami tak dapat borongan, anak-anak butuh makan, mana masih kecil-kecil, tentu perlu makanan bergizi. Mana biaya sekolah itu harus disisihkan,” akunya dengan mata berbinar.
Uang beasiswa yang diperoleh anak-anaknya diakui Meri kerap beda-beda waktu penyalurannya membuatnya memang harus bersiap tabungan mandiri.
Baca Juga:Sumsel Kepanasan! Suhu Capai 36 Derajat, Warga Keluhkan Cuaca Ekstrem
“Meski begitu sangat bersyukur dapat beasiswa. Saya ini syukurnya tamatan SMA, saya maunya anak-anak bisa kuliah, tapi memang biaya pendidikan kian mahal,” ucapnya.
Meri mengucapkan terima kasih atas beasiswa yang disalurkan kepada anak-anaknya selama lima tahun terakhir. Uang-uang tersebut telah membantu mencukupi kebutuhan pendidikan.
“Semoga tidak ada anak-anak saya putus sekolah. Ini tekad saya dan sangat bersyukur sekali ada uang beasiswa itu, karena ada kampung Astra,” ucapnya.
Ketua RT Barnayanti menceritakan program KBA telah berlangsung selama lebih dari lima tahun terakhir. Berdasarkan ketentuannya, KBA yang sudah melebihi waktu program selama lima tahun, akan menjadi KBA Mandiri.
Pelaksanaan KBA sangat bermanfaat bagi masyarakat karena programnya nan menjawab kebutuhan dasar masyarakat seperti kesehatan dan pendidikan.
Baca Juga:Debat Panas Tiga Calon Gubernur Sumsel: Visi Misi Infrastruktur Dipertaruhkan!
Selain itu, masyarakat juga diajak untuk menghidupkan dan menggerakkan daerahnya dengan berbagai kegiatan secara bersama-sama, mulai dari memperindah kawasan, memberdayakan ekonomi, pelaksanaan kegiatan pada hari-hari besar.