- Pembeli wajib memastikan sinyal stabil sebelum melakukan scan QRIS untuk kelancaran transaksi di warung.
- Pembeli harus menunggu notifikasi pembayaran masuk sebelum meminta uang kembalian kepada pemilik warung.
- Hindari transaksi nilai kecil berulang kali; gabungkan total belanja dalam satu kali pembayaran saja.
SuaraSumsel.id - QRIS kini semakin mendominasi transaksi harian masyarakat, termasuk di warung-warung kecil. Mulai dari beli kopi sachet, gorengan, hingga top-up pulsa, semuanya bisa dilakukan tanpa uang tunai. Namun, penggunaan QRIS di usaha mikro sebenarnya punya etika yang sering kali diabaikan oleh pembeli.
Para pemilik warung kecil kerap mengeluhkan perilaku pelanggan yang kurang peka, seperti memaksa bayar pakai QRIS saat sinyal buruk, meminta uang kembalian tanpa melihat saldo masuk, hingga mengantre terlalu lama karena lupa password aplikasi. Padahal, pemahaman etika sederhana bisa membuat transaksi lebih lancar dan tidak merugikan siapa pun.
Berikut tujuh etika menggunakan QRIS di warung kecil yang wajib kamu ketahui agar transaksi tetap nyaman bagi pembeli dan penjual.
1. Pastikan Sinyal Stabil Sebelum Scan
Warung kecil sering berada di lokasi dengan sinyal minim. Jangan langsung menyalahkan pemilik warung jika transaksi gagal. Pastikan sinyal kamu cukup stabil sebelum melakukan scan agar tidak menghambat antrean.
Baca Juga:Bank Sumsel Babel Hadir Lebih Dekat bagi Masyarakat Pulau Rimau melalui Kantor Kas Baru
2. Konfirmasi Pembayaran Masuk Sebelum Minta Kembalian
Banyak pembeli langsung meminta kembalian sebelum uang benar-benar masuk ke akun penjual. Ini rawan menimbulkan kesalahpahaman. Tunggu notifikasi, lalu konfirmasi bersama pemilik warung.
3. Jangan Transaksi Nilai Kecil Berulang Kali
Pembelian berkali-kali dalam satu waktu, misalnya beli satu gorengan per transaksi, membuat antrian menumpuk. Lebih baik gabungkan total belanja dalam satu pembayaran untuk menghemat waktu semua orang.
4. Gunakan Aplikasi yang Sudah Siap Digunakan
Beberapa pembeli baru membuka aplikasi ketika sampai di depan kasir. Hal ini memperlambat antrean. Biasakan membuka aplikasi pembayaran lebih dulu, terutama saat warung dalam kondisi ramai.
5. Jangan Memaksa QRIS Jika Penjual Sedang Gangguan Sistem
Ada kalanya QRIS penjual sedang bermasalah. Mengeluh atau memaksa tidak akan membantu. Siapkan uang tunai sebagai alternatif agar transaksi tidak terhambat.
6. Hormati Privasi Pemilik Warung
Saat pemilik warung membuka aplikasi untuk mengecek pembayaran, hindari menatap layar terlalu dekat. Privasi tetap perlu dihormati meski transaksinya sederhana.
Baca Juga:Sudah 4 Daerah Terjerat Korupsi Dana PMI di Sumsel: Kok Bisa Dana Kemanusiaan Disalahgunakan?
7. Berterima Kasih karena Banyak Warung Kecil Tidak Ambil Untung dari QRIS
Pemilik warung sering kali tidak mengambil keuntungan dari QRIS dan justru menanggung biaya kecil dari setiap transaksi. Mengucapkan terima kasih adalah bentuk apresiasi sederhana atas kemudahan yang kamu dapat.
Penggunaan QRIS di warung kecil adalah bagian dari transformasi digital yang terus berkembang. Dengan memahami etika sederhana ini, kamu tidak hanya membantu pemilik warung beradaptasi dengan teknologi, tetapi juga menciptakan transaksi yang cepat, nyaman, dan menghargai satu sama lain.