SuaraSumsel.id - Di tangan kreatif Bunda Rayya, kue-kue basah tradisional Palembang tidak lagi terkukung dalam pakem lama. Sentuhan inovasi dan kreativitasnya membuat Maksuba dan Kojo pun menjelma menjadi hidangan istimewa yang tidak hanya memanjakan lidah namun juga membawa budaya Palembang ke penjuru dunia.
Awal pekan di bulan Juni ini, Bunda Rayya mengenalkan Kojo ketan hitam sebagai kreasi keempatnya kue basah Palembang di toko miliknya.
Ia pun pernah mengkreasikan kue Maksuba menjadi Makjola yang merupakan kombinasi kue Maksuba dan Kojo Lapis, lalu Masbro yang merupakan kombinasi Maksuba dan Brownies, dan kue Makjola yang merupakan kombinasi Maksuba dan Kojo.
Tak hanya dengan rasa dan pakem-pakem lama kue-kue basah tradisional Palembang pada umumnya.
Baca Juga:Bos Distro Anti Mahal Otak Pembunuhan Pegawai Koperasi Ditangkap di Sumatera Barat
“Dengan kreasi, kue-kue basah ini akan makin banyak rasa, dan pilihan. Tentu juga akan banyak pengalaman dan pilihan berbeda,” ucapnya yang memfokuskan bisnisnya pada kuliner khas Palembang terutama kue basah.
Di toko kue Bunda Rayya yang berada di kawasan Cinde Palembang, tepatnya di Jalan Jaimas nomor 980 C, 24 Ilir Palembang, Bukit Kecil Palembang setidaknya terdapat 14 varian kue basah Palembang yang dijual.
Belasan kue basah tradisional dijual diantaranya maksuba, engkak ketan, lapis kojo, 8 jam, lapis nanas, lapis legit, lapis legit almond, lapis legit keju, lapis legit coklat sampai agar-agar dodol,
“Kojo ketan hitam merupakan kombinasi dari jenang dan dodol. Keduanya punya rasa yang mirip, namun khas. Karena itu, berusaha dikombinasikan,” ujar Bunda Rayya ditemui belum lama ini di Palembang.
Diungkapkan perempuan asli Palembang ini, kombinasi dan kreasi kue-kue basah pun karena ingin menjawab keinginan konsumen agar merasakan kue-kue Palembang dengan rasa yang semakin beragam.
Baca Juga:Dugaan Pungli PPDB SMA di Palembang: Kadisdik Sumsel Membantah
Tak hanya dengan rasa dan pakem-pakem lama kue-kue basah tradisional Palembang pada umumnya.