Duel 2 Lawan 1 di Empat Lawang, Satu Orang Meninggal Dunia

Perkelahian tersebut menyebabkan Arif meninggal di tempat kejadian,

Wakos Reza Gautama
Jum'at, 03 Mei 2024 | 21:56 WIB
Duel 2 Lawan 1 di Empat Lawang, Satu Orang Meninggal Dunia
Ilustrasi pembunuhan. Duel maut 2 lawan 1 terjadi di Empat Lawang. [unsplash]

SuaraSumsel.id - Tiga orang yang masih bertetangga di Desa Ulak Dabuk, Kecamatan Talang Padang, Kabupaten Empat Lawang, terlibat duel maut.

Duel 2 orang melawan 1 mengakibatkan satu orang tewas. Korban jiwa tercatat atas nama Arif Sugianto (29). Sementara pelaku atas nama Firman Apriadi (27) kini sudah ditangkap polisi. Firman ditangkap setelah terlibat perkelahian melawan Arif Sugianto (29) dan Maikel.

Kasat Reskrim Polres Empat Lawang AKP Alpian mengatakan, insiden tersebut terjadi akibat dendam yang telah lama bersemi antara Firman dan Arif, yang bertetangga di desa yang sama.

“Motif kasus lama tahun 2022 pelaku dilarang lewat di kebun korban disitulah terjadi keributan kembali,” jelas Alpian, Jumat (3/5/2024) dikutip dari Sumselupdate.com--jaringan Suara.com.

Baca Juga:Buntut Viral Duel Celurit, 2 Remaja Putri di Palembang Ditetapkan Tersangka tapi ...

Perkelahian tersebut menyebabkan Arif meninggal di tempat kejadian, sementara Firman dan Maikel mengalami luka serius.

“Maikel yang ikut membela Arif mengalami luka di punggung, dada, dan tangan. Sedangkan Firman juga terkena luka bacok pada kepala dan pelipis,” tambah Alpian.

Setelah menerima perawatan medis, Firman diserahkan oleh keluarganya ke Polres Empat Lawang. Iptu Silvia Wardi, KasiHumas Polres, mengkonfirmasi bahwa keadaan di Desa Ulak Dabuk masih terkendali.

“Sampai sekarang situasi di Desa Ulak Dabuk berkat kerja keras Polsek Talang Padang Alhamdulillah masih kondusif,” ucapnya.

Sementara Firman, saat diwawancara mengaku bahwa pertikaian itu terjadi saat ia sedang dalam perjalanan pulang dari kebun kopi.

Baca Juga:8 Remaja Ditangkap Setelah Duel Celurit, Penyebabnya Perkara Sepele Ini

“Saya kan menginap di kebun sudah lima malam. Hari itu saya sedang dalam perjalanan pulang ke desa terus dihadang sama dia langsung diserang,” cerita Firman.

Firman juga menyatakan penyesalannya atas kejadian tersebut. “Menyesal saya pak,” kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini