SuaraSumsel.id - Peristiwa bullying dilaporkan dialami oleh seorang siswa SMP pesantren di Jambi. Siswa ini mengalami kekerasan di kemaluannya sampai mengalami bengkak.
Perundungan terjadi di pondok pesantren di Kelurahan Wijaya Pura, Kota Jambi, pada Jumat (24/11/2023) lalu. Pihak keluarga pun memilih jalur hukum atas peristiwa ini.
Dilaporkan jika pelakunya ialah pelajar yang lebih senior, yakni yang sudah lulus SMA namun masih berada di pesantren tersebut.
Pihak keluarga menceritakan peristiwa tersebut berawal ada seorang senior memegang kedua tangan dengan menyekap mulut sementara satu lagi menegang kemaluannya.
Baca Juga:Pemilihan Ketua KONI Sumsel Memanas, Berujung Aklamasi: Yulian Gunhar Terpilih
Kedua pelaku menendang perut
Korban mengalami nyeri dan pembengkakan di bagian kemaluan. "Di perut juga bengkak,” ujar perwakilan keluarga, Widi.
Pada September lalu, anaknya mengeluhkan sakit di bahunya yang berasal dari peristiwa perundungan yang sama.
“Anak saya didorong di pintu masuk. Hari berikutnya, anak saya dijepit dan didorong ke lemari besi sampai urat saraf belakangnya dan bahu bengkak,” ujar Widi menjelaskan.
“Sekarang ini kami menindaklanjuti dari arahan pendamping kami dari Dinsos PPA dan KPAI untuk melaporkan kejadian ini. Untuk sementara ini laporan terkait anak saya yang dirawat di RSUD Raden Mattaher,” kata Widi.
Baca Juga:Sidang Kasus Korupsi Dana Hibah KONI Sumsel Digelar Pekan Depan
Pihak keluarga pun sudah melaporkan kejadian ini pada pihak kepolisian dan instansi lainnya.