SuaraSumsel.id - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni memastikan stok beras di Sumatera Selatan akan aman hingga bulan Maret tahun 2024.
Selain stok yang cukup, produksi pertanian juga akan sama. Pemerintah menghimbau agar masyarakat menjual ke pasar di dalam wilayah Sumsel.
"Stok beras di Sumsel aman sampai dengan Maret 2024," tegas Fatoni usai menerima audiensi dari Pimpinan Perum Bulog Kantor Wilayah Sumsel Babel Mohamad Alexander di Kantor Gubernur Sumsel, belum lama ini
"Kami menghimbau agar masyarakat untuk sementara waktu menjual di internal atau dalam daerah Sumsel agar tidak kekurangan. Perlu diperhatikan distribusi," sambung Fatoni.
Baca Juga:Berkas 25 Pelaku Pembakar Lahan di Sumsel Dilimpahkan, Terbanyak dari OKI
Ia pun menilai peran Perum Bulog sangatlah penting dalam mengatasi ketersediaan pangan. Oleh karena itu, dia meminta dinas terkait berkoordinasi secara intens dalam mengatasi ketersediaan bahan pokok.
"Mengantisipasi naiknya harga beras kita terus lakukan berbagai upaya seperti pasar murah dan toko kebutuhan pokok (kepo) yang harganya lebih murah dari harga di pasaran," ucap Fatoni.
Dia pun mengharapkan Bulog bekerjasama dengan koperasi dalam membantu penjualan bahan pokok sehingga mudah didapat masyarakat dengan harga terjangkau. Selain itu, Fatoni juga meminta agar kegiatan pasar murah dilaksanakan secara masif.
"Pasar murah akan kita gelar lebih masif lagi. Kepala Bulog menyampaikan stoknya cukup tergantung permintaan. Jadi silahkan dari pedagang, koperasi mengajukan permintaan akan segera kita distribusikan sehingga ketersediaan beras di pasaran stabil," kata Fatoni.
Pimpinan Perum Bulog Kantor Wilayah Sumsel Babel Mohamad Alexander menegaskan, pihaknya akan mendukung penuh program Pemprov Sumsel dalam membangun ketahanan pangan. Pihaknya akan ikut membantu mengatasi permasalahan inflasi dengan menggelontorkan beras SPHP di Sumsel.
Baca Juga:Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Sumsel: Berprofesi Sebagai Pengurus Masjid
"Khususnya untuk beras kita terus pasok baik untuk kegiatan SPHP maupun bantuan pangan. Terus kami gencarkan kepada masyarakat, sehingga inflasi di Sumsel bisa diatasi," kata Alex.
"Stok kami sangat cukup untuk 4-5 bulan ke depan dan kami akan ikut mendukung program Pemprov Sumsel dalam ketahanan pangan dan stabilisasi harga beras melalui berbagai kegiatan yang dilakukan untuk menekan inflasi," sambung dia.
Dirinya juga menyambut baik MoU yang dilakukan bersama Pemprov Sumsel, yang mana seluruh koperasi di Sumsel akan menjadi outlet Bulog dalam penyaluran komoditas dari Bulog sampai ke lapisan terbawah.
"Sesuai ketentuan Badan Pangan Nasional (Bapanas) HET pembelian beras SPHP dari Bulog Rp9.950 per kg. Sementara di tingkat masyarakat HET-nya Rp10.900 atau Rp54.500 per 5 kg, sudah ada ketentuannya dan tidak boleh menjual di atas itu," jelas Alex
Sepanjang tahun ini, penyaluran beras Bulog sudah mencapai 32 ribu ton. Sementara stok beras existing di gudang 23 ribu ton yang diasumsikan cukup hingga Maret 2024 mendatang.