Kadis di Pemprov Sumsel Viral, Disangka Mentor Aplikasi Investasi Bodong FEC

Kepala dinas atau pejabat di Pemprov Sumsel viral karena disanka menjadi mentor aplikasi investasi bodong FEC

Tasmalinda
Kamis, 14 September 2023 | 12:30 WIB
Kadis di Pemprov Sumsel Viral, Disangka Mentor Aplikasi Investasi Bodong FEC
Kadis di Pemprov Sumsel viral, disangka mentor aplikasi investasi bodong FEC. [Shutterstock]

SuaraSumsel.id - Seorang pejabat setingkat kepala dinas (kadis) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) disangka menjadi mentor aplikasi investasi bodong, Future E-Commerce (FEC).

Para korban pun sudah membuat laporan ke Polda Sumsel. Diketahui kepala dinas yang disebut dan disangka-sangka tersebut di akun media sosial @cintaku0200.

Dalam unggahan tersebut, sebuah foto diduga merupakan kadis di lingkungan Pemprov yang berada di atas panggung menyampaikan materi sebagai Mentor Ace FEC Indonesia.

Gubernur Sumatera SelatanHerman Deru juga mengakui baru melihat di media sosial TikTok.

Baca Juga:Kapan Hujan Akan Turun di Sumsel? 4 Wilayah Ini Masih Akan Alami Puncak Kekeringan

“Oh saya juga lihat di TikTok itu viral, saya masih menunggu keterangan resmi dari inspektorat,” ucapnya saat acara pemecahan Rekor Muri Pelatihan Skrining Tumbuh Kembang Pada 1.000 Guru PAUD di Palembang, Kamis (14/9/2023).

Melansir sumselupdate.com-jaringan Suara.com, Wakil Direktur Ditreskrimsus Polda Sumsel AKBP Putu Yudha Prawira mengaku tim gabungan yang dibentuk tim khusus menangani investasi bodong dari aplikasi FEC hingga kini masih dalam proses penyelidikan memeriksa sejumlah korban.

Terkait keterlibatan oknum pejabat Pemprov Sumsel sebagai mentor FEC tersebut pihaknya mengaku hingga kini belum menerima laporan.

“Untuk kasus investasi bodong lewat aplikasi FEC ini masih dalam proses penyelidikan dan kita akan kembangkan siapa-siapa yang harus bertanggung jawab,” ujarnya Putu menjelaskan.

Dalam laporannya ke Polda Sumsel, salah satu korban mengaku mengalami kerugian hingga puluhan juta. Mereka mengaku ada yang merugi hingga Rp50 juta.

Baca Juga:Pengelola Tol Trans Sumatera di Sumsel Dikritik Tak Koorporatif Tanggulangi Karhutla

Dia mengungkapkan awalnya ikut berbisnis di aplikasi itu karena diajak seseorang apliator yang mengenalkan diri sebagai seorang mentor. Ia pun langsung mendowanload aplikasi dengan memulai berinvestasi dalam jumlah sedikit. 

"Namun awalnya sesuai janji penarikan keuntungan yang dilakukan setiap hari," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini