SuaraSumsel.id - Pengelola tol Trans Sumatera di Sumatera Selatan (Sumsel) dikritik karena dinilai tidak koorporatif turut mendukung penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Hal ini terungkap dalam rapat koordinasi lintas sektoral dalam penanggulangan Karhutla yang digelar di kantor bupati Ogan Komering Ilir (OKI).
Melansir sumselupdate.com-jaringan Suara.com, Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0402/OKI Mayor CZI Saipul Anwar meminta semua pihak mendukung upaya penanganan Karhutlah terutama Satgas pemadaman lapangan.
“Sebagai bagian negara tentu kira harus saling dukung di situasi kebencanaan seperti ini. Kemarin Satgas menghadapi hambatan ketika memadamkan api di sekitaran tol Kayuagung-Palembang. Mobil satgas kesulitan ketika masuk tol karena urusan birokrasi ini sepatutnya tidak terjadi karena perusahan juga bagian dari negara,” pesannya.
Baca Juga:Akhiri Masa Jabatan, Gubernur Sumsel Herman Deru Ingin Ubah Status Karhutla
Bupati OKI Iskandar mengingatkan kondisi kemarau tahun ini lebih kering lalu titik api dan kebakaran lahan terus bertambah.
“Kalau sudah tanggap darurat artinya kita mengeluarkan seluruh sumber daya baik dari segi penanganan di lapangan, penanggulangan hingga pendanaan dan ini harus saling bantu, saling peduli,” ujarnya.
“Kepada perusahaan sekitar konsesi, para camat/kepala desa ajak masyarakat agar tanggap dan peduli. Kalau ada kebakaran segera padamkan sebelum membesar dan penting untuk disampaikan kepada masyarakat jangan membuka lahan dengan cara membakar,” ucapnya.
Kapolres OKI, AKBP. Dili Yanto, S. IK, S.H.,M.H mengatakan upaya penanggulangan Karhutlah tidak hanya dibebankan kepada Satgas saja namun butuh dukungan dari semua pihak.
“Saya yakin kalau semua bergerak Karhutlah mampu kita tanggulangi seperti tahun tahun sebelumnya. Upaya-upaya penanggulangan harus kita tingkatkan,” ujarnya.
Baca Juga:Kapolda Sumsel Curhat Terjunkan 300 Personil Cegah Karhutla, Sebulan Perlu Dana Rp 1 Miliar