SuaraSumsel.id - Pandemi Covid-19 di Palembang Sumatera Selatan (Sumsel) mengharuskan perubahan perilaku dari masyarakat, termasuk mereka pelaku usaha kecil, UMKM.
Sama seperti pengrajin di Tuan Kentang yang merupakan pusat kerajinan kain sekaligus destinasi wisata di kota Palembang.
Salah satu pengrajin di Tuan Kentang, Wak Tijo menceritakan bagaimana ia pun berevolusi mengenai sejumlah layanan perbankan, termasuk dari BRI. Pengrajin yang berasal dari Cirebon, Jawa Barat ingin mengungkapkan pilihan ke Palembang guna menekuni kerajinan kain dari orang tuanya.
“Iya jika dahulu sifatnya mengerajin di rumah saja, biasanya dilakukan ibu-ibu yang menunggu suaminya bekerja di luar rumah. Tetapi sekarang, kerajinan ini juga dilakukan pria sebagai usaha pokok di rumah,” ujarnya.
Baca Juga:Korupsi Dana Hibah KONI Sumsel Rp 37 Miliar, Ketua Cabor Bergantian Diperiksa Kejati
Pria yang pindah ke Palembang sejak tahun 1983 ini mengungkapkan jika orang tuanya lebih dahulu pindah ke Palembang, yakni sekitar tahun 1970 an. “Saat itu permintaan kain cukup tinggi, apalagi Palembang punya ciri khas motif sendiri,” sambung dia.
Lambat laun, kerajinan kain sudah menjadi penghasilan rumahan yang menghidupi keluarganya. Ia pun makin dikenalkan dengan sistem perbankan yang lebih ramah ketika menggunakan ponsel. “Saat pandemi ini, terasa sih manfaat digitalisasi. Pakai apa-apa dibantu dengan ponsel, pakai transaksi, dan pakai aplikasi BrimoBRI,” ucapnya.
Dia pun sejumlah pengrajin lainnya juga memanfaatkan layanan perbankan BRI baik permodalan maupun transaksi saat membeli atau menjual produk kain.
![Pengrajin kain jumputan Palembang [Suara.com/Tasmalinda]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/05/27/56967-pengrajin-kain-jumputan-palembang-suaracomtasmalinda.jpg)
Ada pula pengrajin yang memperoleh pembiayaan KUR, UMI BRI. Untuk UMI BRI, pinjaman laku pandai yang diberikan dengan batas atas pinjaman Rp 5 juta. Dalam transaksi tersebut pun dilakukan dengan menggunakan ponsel pintal (smartphone).
“Rata-rata sudah memiliki aplikasi BRImo BRI untuk transaksi,” aku Wak Tijo.
Baca Juga:Kepala Daerah di Sumsel Mulai Mundur dari Jabatan Karena Daftar Caleg, Incar Kursi DPR
Pendamping Klaster I Klaster Tuan Kentang BRI Unit 5 Ulu Palembang, Alazim mengungkapkan hampir rata-rata pengrajin di kawasan yang menjadi destinasi wisata memiliki aplikasi digital. Aplikasi yang dipergunakan dalam transaksi aktivitas usaha mereka.
- 1
- 2