SuaraSumsel.id - Batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 yang tinggal satu bulan lagi meninggalkan kekecewaan dan kekesalan sejumlah pihak. Apalagi jika pembatalan tersebut disebut karena disulut oleh penolakan terhadap tim nasional Israel.
Penolakan terhadap timnas Israel yang berlaga di Piala Dunia U-20 juga disuarakan oleh politisi di Sumatera Selatan (Sumsel), diantaranya politikus PKS Sumsel Syaiful Fadli dan Wawako Palembang, Fitria Agustinda. Kedua tokoh ini pun kemudian menjadi sasaran kekesalan warganet Palembang atas pembatalan menjadi tuan rumah perhelatan sepakbola dunia tersebut.
Sejumlah akun publik media sosial pun pun kemudian membagikan sejumlah pernyataan penolakan terhadap timnas Isreal. Dalam keterangannya, Syaiful Fadli menyebut penolakan terhadap timnas Israel karena merupakan negara penjajah.
Ia menyebut penolakan terhadap Israel karena terbukti sebagai salah satu penjajah di Palestina. Kehadiran timnas Israel dipastikan juga akan menjadi luka hati sebagai rakyat Indonesia yang cinta perdamaian.
Baca Juga:Jakabaring Batal Gelar Piala Dunia U-20, Gubernur Sumsel Tetap Hormati Keputusan FIFA
Dia pun menyebut penolakan tersebut sejalan dengan yang disampaikan Pemerintah Indonesia yang menentang segala bentuk penjajahan di atas dunia.
Penolakan penjajahan tersebut diatur dalam konstitusi negara. Dalam pembukaan UU 45 juga ditegaskan jika penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.
Diketahui Syaiful lebih dahulu menyatakan pernyataan penolakan. Sementara Wawako Palembang yang juga politisi Partai NasDem menyebutkan penplakan yang sama.
Dia mengungkapkan menolak Timnas Israel bertanding di Palembang yang telah ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Ia pun menyebut penolakan tersebut sesuai dengan keinginan warga Palembang.
Setelah FIFA mengeluarkan pernyataan resmi atas penolakan tersebut, warganet pun sontak menjadikan dua politikus ini menjadi sasaran amukan kekesalan dan kekecewaan.
Baca Juga:Hasrat Ekonomi Bergeliat Saat Piala Dunia U-20 di Palembang Nan Kandas, Sumsel Ungkap Berduka
Salah satu akun publik @Palembang_hits ramai diserbu netizen. Sebagian besar mereka mengecam dan menilai kedua politikus ini hanya iku-ikutan menolak demi elektabilitas politiknya.
"Belanda dan jepang juga tolak lah. Jangan ada warga belanda dan jepang diindo kalo gitu. Kan termasuk penjajah," tulis netizen.
"Koar2 ngomong penjajah, awak dewe korupsi makan duit rakyat," saut netizen lainnya.
"Pansos dadakan cak ini lah israel yo israel biarlah.. ganggu idn jugo idk.. inti nyo sikok buk pansos dan pak pansos jangan jadi superhero dadakan. Kasian bangsa kito ni..." ujar netizen lainnya.
"cirenilah kalo di sumsel, 2024," sambung netizen lainnya.