Mimpi Olahan Nanas Rajai Pasar Sumatra Terwujud Karena Tol Prabumulih

Percepatan pembangunan jalan tol Indralaya-Prabumulih, Prabumulih-Muara Enim penting dilakukan pada saat ini.

Tasmalinda
Selasa, 28 Februari 2023 | 17:35 WIB
Mimpi Olahan Nanas Rajai Pasar Sumatra Terwujud Karena Tol Prabumulih
Nanas Prabumulih. Mimpi Olahan Nanas Rajai Pasar Sumatera Terwujud Karena Tol Prabumulih [Ist}

SuaraSumsel.id - Kota Prabumulih di Sumatera Selatan (Sumsel) telah lama dikenal sebagai kota Nanas. Kota yang memproduksi nanas dengan rasa dan aroma khusus. Kekinian, nanas makin diolah menjadi produk turunan dan tol Prabumulih akan membawanya merajai pasar domestik dan nasional. 

Di Prabumulih terdapat 495 hektar (ha) kebun nanas yang berada di 6 kecamatan. Meski masih berupa tanaman hortikultura yang diselingi dengan tanaman karet, namun petani makin fokus bertanam nanas sebagai komoditas mandiri.

Nanas Prabumulih kekinian pun telah berubah menjadi komoditas turunan, selain selai. Di Prabumulih, nanas dikenalkan bagi dunia fashion dengan pembuatan benang serat nanas. Produk nanas lainnya di bidang fashion ialah dipergunakan sebagai pewarna alami kain jumputan.

“Nanas Prabumulih kekinian makin dikenal, kami (warga Prabumulih) pun menunggu Tol Prabumulih sebentar lagi beroperasi,” ujar Petani nanas, Siska Antoni di Prabumulih kepada Suara.com belum lama ini.

Baca Juga:370 Warga Sumsel Batal Naik Haji, Penyebabnya Karena Ini

Tol Indralaya-Prabumulih [ist]
Tol Indralaya-Prabumulih [ist]

Siska Antoni yang juga menjadi pengelola agrowisata nanas memastikan tol memberikan dampak besar bagi ekonominya. Tol Prabumulih yang menyambung kawasan segitiga emas ekonomi Sumsel semakin terbuka.

Tol Prabumulih yang menjadi bagian dari tol akses ke Bengkulu akan membuka peluang pasar baru bagi produk unggulan termasuk wisata. “Di agrowisata ini, pengunjung tidak hanya dikenalkan dengan budidaya nanas namun edukasi  nanas termasuk sertifikasi uji mutunya. Mengenal produk turunan nanas dengan tol Prabumulih akan membuka aksesnya,” ujarnya.

Tol Prabumulih yang berada di bagian perbatasan dengan Muara Enim, kata Siska pun akan mampu membawa nanas sampai pasar-pasar regional dan nasional. Selama ini, diakui petani yang sudah menjadi generasi kedua bertanam nanas membawa nanas membutuhkan kepastian waktu.

Sebagai komoditas buah (hortikultura), membawa nanas ke luar Prabumulih membutuhkan kepastian lama perjalanan. Agro wisata yang juga memproduksi nanas sampai ke Jakarta akhirnya beralih ke layanan jalan tol. 

“Ke Jakarta misalnya, kami sekarang pilih tol, karena pabrik-pabrik selai di Jawa, maunya nanas segar. Jika masih lewat jalan lintas, resiko bawa nanas lebih tinggi. Pun demikian jika tol ke Bengkulu sudah bisa dilintasi, tentu akan lebih pilih tol,” sambung ia.

Baca Juga:Asyik Main Ponsel Saat Hujan Deras, Gadis di Sumsel Tewas Tersambar Petir

Pengerjaa jembatan di tol Indralaya-Prabumulih [ist]
Pengerjaa jembatan di tol Indralaya-Prabumulih [ist]

Untuk ke Bengkulu, Siska mengaku akan menjadi pasar baru bagi olahan nanas Prabumulih. Keengganan membawa nanas ke Bengkulu lebih disebabkan karena bukan menjadi pasar potensial. Selain karena jarak, waktu tempuh sekaligus topografi lintasan kendaraan yang menghitung resiko keselamatan dan keamanan. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini