SuaraSumsel.id - Perihal rumah tangga Lesti Kejora dan Rizky Billar terus menjadi perhatian publik. Sejak kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) menyeruat dan terjadi pelaporan ke pihak polisi. Salah satu yang terungkap ialah soal rumah mewah bak istana yang ditempati oleh pasangan muda ini.
Diketahui jika rumah tersebut bukan milik mereka, keduanya hanya mengontrak selama tiga tahun. Hal ini diungkap oleh ketua RT setempat.
Ketua RT di kawasan Cilandak, Yeni selaku Ketua RT lingkungan tempat tinggal Rizky Billar dan Lesti Kejora mengungkapkan pasangan tersebut masih mengontrak rumah.
Yeni juga menerangkan bahwa kontrak rumah Rizky Billar dan Lesti Kejora tinggal tersisa dua tahun lagi.
Baca Juga:1000 Lilin Suporter Sriwijaya FC, Sumsel Gelar Doa Bersama Tragedi Stadion Kanjuruhan
"Yang saya tahu ngontrak," ungkap Yeni, Senin (3/10/2022).
"Kontrak di sini tiga tahun, mereka tinggal di sini sudah setahun lebih," ujar Yeni.
Yeni pun mengungkapkan jika alasan mengontrak rumah karena ada rumah yang masih direnovasi.
"Tapi saya nggak tahu rumah yang itu di mana," kata Yeni.
Hubungan Rizky Billar dan Lesti Kejora jadi sorotan usai sang pedangdut melaporkan dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) ke Polres Metro Jakarta Selatan pada 28 September 2022.
Baca Juga:Truk Angkut Batu Bara Kelebihan Muatan Tabrak Rumah Tetangga Wabup OKI Sumsel, Sopir Melarikan Diri
Lesti Kejora mengaku dianiaya usai mendapati dugaan perselingkuhan Rizky Billar.
"Saat korban meminta dipulangkan ke rumah orang tuanya, terlapor emosi dan berusaha mendorong korban," bunyi keterangan dalam laporan Lesti Kejora yang bocor ke awak media.
Dalam surat laporan bagaimana Rizky Billar mencekik hingga membanting tubuh Lesti Kejora berkali-kali.
"Terlapor membanting korban ke kasur dan mencekik leher korban sehingga korban terjatuh ke lantai dan hal tersebut dilakukan berulang-ulang," lanjut bunyi keterangan dalam laporan.
Melansir matamata.com-jaringan Suara.com, Lesti Kejora dalam surat laporan mengaku sakit di sekujur tubuh. Namun sampai saat ini, belum ada pernyataan resmi dari yang bersangkutan tentang apa yang sebenarnya ia alami. (Adiyoga Priyambodo)