SuaraSumsel.id - Sebagai bentuk dukungan dan ikut berkabung atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur yang menewaskan lebih dari 129 orang tersebut, tiga kelompok suporter Sriwijaya FC kompak menggelar doa bersama untuk para korban tragedi Kajuruhan di Lapangan Bola PAKRI Palembang pada Senin, (3/10/22).
Seolah ikut merasakan duka yang mendalam atas pertumpahan darah dari dunia sepak bola, ketiga kelompok suporter yang terdiri dari Singa Mania, Sriwijaya Mania dan Ultras Palembang secara kompak mengenakan pakaian serba hitam.
Ketua Ultras Palembang Qusoy yang juga hadir pada aksi solidaritas tersebut mengungkapkan bahwa kegiatan aksi tersebut awalnya menggelar aksi 1.000 lilin.
“Yang rencana awal dilakukan di Simpang Lima DPRD, namun saat melakukan koordinasi dan hasil rapat untuk keamanan bersama, aksinya berganti menjadi Aksi Berkabung Untuk AREMA," tutur Qusoy.
Baca Juga:Palembang Tetap Harap Menjadi Tuan Rumah U-20 2023 Pasca Tragedi Stadion Kanjuruhan
Dalam aksi yang diikuti oleh ratusan partisipas dari tiga kelompok suporter Seiwijaya FC tersebut digelar doa bersama serta menyanyikan yel-yel sebagai bentuk dukungan bagi keluarga korban.
“Aksi solidaritas Kanjuruhan ini dimulai sekitar pukul 7 WIB dan pukul setengah 9 WIB rombongan suporter mulai membubarkan diri dengan tertib sembari tetap kompak menyanyikan yel-yel semangat sebagai bentuk dukungan solidaritas,” katanya.
Dalam aksi tersebut, tidak hanya melibatkan tiga kelompok besar suporter Sriwijaya FC namun juga aada pihak kepolisian yang ikut mengawal aksi tersebut serta manajemen dari Sriwijaya FC sendiri.
“Alhamdulillah aksi berjalan lancar aman dan tertib, karena juga dikawal ketat oleh pihak kepolisian. Ini sebagai aksi turut belasungkawa kami terhadap tragedi nomor dua terbesar di dunia sepak bola,” lanjutnya.
Ketua Singa Mania Yayan Hariansyah menjelaskan bahwa setelah waktu maghrib para suporter melakukan konvoi bersama ke Lapangan Bola PAKRI dengan mengenakan pakaian hitam dan menyalakan cahaya.
"Kami turut berduka mengenai Tragedi di Kanjuruhan Malang, menurut kami nyawa manusia yang menjadi korban tidak sebanding dengan olahraga sepakbola," kata dia.
Selain itu kata Ketua Sriwijaya Mania, Edi, aksi yang digelar di Lapangan Bola PAKRI merupakan aksi solidaritas sesama pendukung sepakbola Indonesia. Lewat aksi itu juga tak lupa suporter mengirimkan doa dan Al-Fatihah.
"Kami berharap untuk suporter kita ke depan jangan sampai terjadi lagi tragedi seperti ini dan ini menjadi pembelajaran kami," tutupnya
Kontributor: Siti Umnah