SuaraSumsel.id - PT Jakabaring Sport City (JSC) diharapkan menjadi sebagai kawasan olahraga modern bertaraf internasional serta berkarakter smart dan green, tampaknya cukup terpenuhi.
Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya fasilitas yang disediakan oleh PT JSC, baik itu untuk kegiatan olahraga atau kegiatan lainnya seperti rumah ibadah untuk masing-masing agama, toilet umum, danau jakabaring yang juga dapat dinikmati oleh masyarakat umum.
Kawasan JSC tersebut tidak hanya menjadi kawasan olahraga modern yang bertaraf internasional semata, masyarakat juga tertarik mengunjungi JSC.
Karena kawasan JSC terbuka untuk umum. Hal ini banyak dimanfaatkan oleh masyarakat di kota Palembang untuk memunculkan kebiasaan baru pada saat berkunjung di kawasan tersebut.
Baca Juga:Ada Potensi Bencana Hidrometeorologi Meningkat, BPBD Sumsel Mulai Siagakan Personel
Tanpa disadari, mengunjungi kawasan JSC dengan luas sekitar 350 hektare tersebut telah menjadi kebiasaan yang tumbuh di masyarakat baik itu di kalangan anak muda maupun masyarakat yang sudah memiliki keluarga.
Berikut lima kebiasaan masyarakat di kota Palembang saat mengunjungi kawasan Jakabaring Sport City yang beralamat di Jalan Gub. H. A Bastari, Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan.
1. Jadi Kawasan Hunting Foto
Bagi anak-anak muda, foto menjadi sebuah gaya hidup yang tidak lepas dari kehidupan mereka. Sehingga tidak jarang, anak-anak muda jaman sekarang termasuk di Palembang mencari tempat yang layak untuk mereka hunting foto yang instagramable atau aesthetic yang bisa di upload ke media sosial.
“Kalau di Jakabaring banyak spot untuk hunting foto, mau itu yang semi indoor atau outdoor ada semua. Kalau saya lebih suka di outdoor, jadi fotonya lebih ke alam gitu," ujar Adetia salah satu pengunjung yang sering datang ke JSC untuk hunting foto.
Baca Juga:Harga Sudah Naik, Pengendara Masih Antre Panjang di SPBU di Sumsel
2. Jadi Tempat Belajar Mengemudi Mobil atau Motor
Karena kawasan JSC yang terkenal luas serta fasilitas yang mumpuni, tak jarang masyarakat memanfaatkan lahan luas tersebut untuk ajang untuk belajar salah satunya adalah belajar mengemudi seperti kendaraan roda dua dan empat.
Di kawasan JSC ada satu lahan yang dapat dikatakan mirip dengan sirkuit balap, bahkan belum lama ini lahan tersebut digelar Drag Bike dan Drag Race pada bulan Maret 2022 lalu. Saat tidak ada perlombaan, saat itulah masyarakat memanfaatkan lahan tersebut untuk belajar mengemudi.
3. Jadi Tempat Foto Pre-Wedding
Seperti yang diketahui, kawasan JSC di Palembang ini memiliki banyak spot untuk berfoto. Sehingga tidak jarang digunakan untuk melakukan foto pre-wedding bagi pasangan yang akan melangsungkan pernikahan.
"Kita pilih JSC untuk melakukan foto pre-wedding karena sesuai dengan tema kita yang pengen outdoor dan banyak tanaman hijau seperti dedaunan gitu,"
Terus juga biaya masuknya murah jadi bisa menghemat budget kami yang akan menggelar acara pernikahan," tutur Wulandari yang melakukan prosesi foto pre-wedding di JSC.
4. Tempat Rekreasi Keluarga
Di kota pempek sendiri, tempat rekreasi tidak terlalu banyak sehingga saat akhir pekan tiba, banyak keluarga yang datang ke JSC untuk melakukan rekreasi keluarga.
Hal ini lagi-lagi karena kawasan JSC yang luas, sehingga banyak keluarga yang ingin menghabiskan akhir pekan bersama keluarga di JSC.
“Selain itu ada beberapa permainan yang disediakan seperti motor-motoran atau becak-becakan, sepeda dan ada juga pedagang yang menjual lukisan untuk dilukis oleh anak-anak sehingga ada banyak pilihan bagi anak-anak," kata ibu rumah tangga yang memilih JSC sebagai tempat rekreasi keluarga kecilnya.
5. Jadi Tempat Healing Anak Muda
Kata healing di kalangan anak muda sudah tidak asing, healing sendiri merujuk pada aktivitas untuk mengobati rasa sedih, meluapkan segala emosi, atau melepaskan semua beban yang menumpuk di dalam hati.
Healing bisa dilakukan dengan berbagai cara, yakni dengan mengerjakan hobi, bertemu orang-orang terkasih, atau sekedar bertamasya.
Tidak jarang JSC dijadikan tempat healing bagi anak-anak muda di Palembang, healing yang dilakukan bisa dengan bertamasya seperti duduk di tepi danau sambil membawa makanan.
Lima hal ini sering dilakukan saat pengunjung lelah berkutat dengan segala macam aktivitas seperti kegiatan kuliah atau pekerjaan yang melelahkan.