SuaraSumsel.id - Peristiwa tragis terjadi di Banyuasin, Sumatera Selatan. Dua perempuan yang merupakan tante dan keponakan tewas di tangan satu pria setelah mengalami luka hantaman benda tumpul di bagian kepala.
Dua korban tersebut bernama Hendri Rangkuti Ria Sari (34) dan Meilani (22). Jasad keduanya ditemukan tidak bernyawa di dalam kamar di Perumahan Dreamland 2, Pangkalan Gelebak, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Senin (25/7/2022) pagi.
Kini jenazah kedua korban sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Mohamad Hasan Palembang guna dilakukan pemeriksaan dan visum.
Umar Toni (34), kakak dari korban Hendri mengaku antara kedua korban dengan pelaku masih memiliki hubungan darah.
Baca Juga:Asa Petani Sawit Sumsel: Saat Harga TBS Anjlok Tapi Biaya Produksi Tetap Tinggi
“Hendri itu ayuk anak ketiga dan Mei itu ponakan, sementara pelaku itu anak keenam,” katanya.
Melansir Sumselupdate.com-jaringan Suara.com, ia mengaku baru, tadi pagi mendapatkan kabar bahwa ayuk dan ponakan tewas mengenaskan dihantam dengan senjata tumpul. “Baru tadi pagi dapat kabar, kalau kapan korban itu meninggal dunia saya belum tahu,” ucapnya.
Pelaku pembunuhan ternyata menyerahkan diri. Bobi Harmoko (27) masih adik kandung dari korban Hendri Rangkuti Ria Sari, sementara Meilani ternyata merupakan pacarnya.
Bobi dengan sadis menghantamkan senjata tumpul berupa besi panjang shock kunci roda truk ke arah kepala kedua korban, Minggu (24/7/2022) sekitar pukul 23.00 WIB.
Peristiwa berdarah itu berawal dari Bobi yang memergoki ayuk kandungnya Hendri Rangkuti sedang bercumbu mesra dengan kekasihnya, tersebut di dalam kamar korban pada Minggu (24/7/2022).
Baca Juga:Sumsel Sepekan: Hakim PTUN Vonis Wali Kota Harnojoyo Lalai Antisipasi Banjir Dan 5 Berita Lainnya
“Saya kesal lihat dia (ayuk) dan pacar saya sedang ciuman, mereka melakukan hubungan sejenis (lesbian –red),” ucapnya.
Setelah menghabisi nyawa dua wanita tersebut, Bobi mengaku sempat mencoba bunuh diri dengan memakan obat nyamuk bakar.
“Aku baru sadar kalau keduanya mati dan aku coba bunuh diri makan obat nyamuk bakar sebanyak sekeping,” ungkap Bobi yang terus muntah-muntah saat menjalani pemeriksaan.
Pengakuan Boby saat memergoki sore itu sempat menegur kedua korban, namun keduanya malah pergi.
“Mereka kabur, pas pulang jam sebelas malam aku tanya dari mana, mereka jawab bukan urusan saya. Sehabis itu kami ribut dan mereka masuk kamar langsung saya hantam pakaian besi,” ucapnya.
Ia mengaku besi itu ia temui berada di rak sepatu, dan memukul ayuknya pada bagian kepala hingga tiga kali, pacarnya yang coba berteriak turut ia hajar sebanyak lima kali ke arah kepalanya.
“Ayuk itu aku pukul tiga kali, dan pacar saya lima kali, habis itu mereka kejang-kejang setelah dua jam akhirnya meninggal dunia,” ucapnya.
Hingga saat ini tersangka yang merupakan sopir truk batubara ini masih menjalani pemeriksaan di tim Riksa Unit 2 Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel.