Asa Petani Sawit Sumsel: Saat Harga TBS Anjlok Tapi Biaya Produksi Tetap Tinggi

"Harga sawit masih murah," ujar Hengki petani sawit di Sumsel, akhir pekan ini.

Tasmalinda
Senin, 25 Juli 2022 | 12:06 WIB
Asa Petani Sawit Sumsel: Saat Harga TBS Anjlok Tapi Biaya Produksi Tetap Tinggi
Ilustrasi petani sawit. Asa petani sawit Sumsel, saat harga anjlok, biaya produksi masih tinggi. [Istimewa]

SuaraSumsel.id - Petani sawit di Sumatera Selatan atau Sumsel masih mendapatkan harga jual Tandan Buah Sawit atau TBS yang masih anjlok. Di tengah harga yang masih anjlok tersebut, biaya produksi kebun masih tinggi.

Asa petani sawit diungkapkan petani sawit di Kecamatan Kikim Timur, Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan. Hengki, petani sawit di Sumsel mengungkapkan jika harga tandan buah sawit kini dijual seharga Rp1.000 hingga Rp1.500 per kilogram. Sedikit membaik dibandingkan beberapa pekan lalu.

"Harga sawit masih murah," ujar Hengki akhir pekan ini.

Dia mengungkapkan di tengah harga sawit yang masih tinggi, ternyata biaya operasional seperti halnya pupuk dan pestisida masih mahal.

Baca Juga:Sumsel Sepekan: Hakim PTUN Vonis Wali Kota Harnojoyo Lalai Antisipasi Banjir Dan 5 Berita Lainnya

"Kami petani sawit mengalami kerugian akibat harga murah itu,” sambungHengki kepada Sumselupdate.com-jaringan Suara.com, Senin (25/6/2022).

“Kalau harganya tinggi, meski biaya produksi, pupuk, dan pestisida mahal, tidak apa. Tapi ini harga murah, sedangkan biaya produksi mahal, itu yang membuat kami rugi," sambung dia.

Dia pun berharap agar harga jual dapat kembali seperti sebelumnya, menyentuh harga Rp3.500 per kilogram.

“Kalau kami petani ini ‘kan jual ke Koperasi Unit Desa (KUD), jadi harganya murah. Kalau di pabrik kami tidak tahu, karena itu perusahaan. Namun kalau petani sawit mandiri seperti kami, rata-rata mengeluh karena harga TBS murah yang tidak sebanding dengan biaya produksi," pungkasnya.

Baca Juga:Cuaca Sumsel Awal Pekan Ini: Berawan Dengan Potensi Hujan Sedang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini