SuaraSumsel.id - Seorang petugas kebersihan Kota Palembang, Sumatera Selatan ditemukan di pinggiran parit jalan yang berlokasi di Jalan Letjen Harun Sohar, Kecamatan Sukarami pada Rabu (20/7) kemarin.
Hal ini membuat isak tangis seluruh keluarga terutama istri dan tiga orang anaknya, saat korban dibawa ke RS Bhayangkara dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Tampak di RS Bhayangkara pada Kamis (21/7), keluarga melihat meratapi jenazah korban.
Menurut pengakuan istri korban, Ida Hartati bahwa korban dan dirinya tidak tinggal satu atap selama kurang lebih dua tahun namun bukan bercerai.
" Iya saya tidak tinggal satu atap dengan suami saya selama 2 tahun namun bukan karena bercerai, melainkan dia ingin tinggal di dekat tempat kerjanya,"ujarnya.
Baca Juga:Cuaca Sumsel Hari ini: Berawan Dengan Potensi Hujan Ringan di Siang Hingga Sore Hari
Istri korban mengatakan jika dirinya tinggal di kontrakan di daerah Sukarami sedangkan korban mengontrak di Kebun Bunga KM 9. "Suami saya orang baik, saya tidak menyangka kalau umurnya secepat ini,tuturnya
Sedangkan rekan kerja korban yang merupakan sesama petugas kebersihan Kota Palembang yakni, Adi mengatakan ingin turut berbela sungkawa atas kepergian korban.
Korban keluar dari RS Bhayangkara pukul 09.00 wib dan akan dikebumikan di kampung halamannya di daerah Ogan Komering Ilir, Kayu Agung, Sumatera Selatan.
Melansir ANTARA, keluarga korban diketahui mendapatkan santunan.
Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Palembang Moch Faisal menjelaskan santunan untuk ahli waris Darwis meliputi dana pelindungan tenaga kerja Rp155.536.800 dan beasiswa untuk dua anak dengan nilai maksimal Rp174 juta.
Baca Juga:Tarif Pungut Ekspor CPO Dihapuskan, Petani Sawit Sumsel: Tak Ada Alasan Pabrik Tak Serap TBS
"Almarhum mendapat santunan itu dihitung berdasarkan (nilai) satu bulan gaji dikalikan 48 bulan," kata dia, menambahkan, uang santunan akan langsung ditransfer ke rekening ahli waris Darwis.
Darwis, petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Palembang, ditemukan tewas dengan luka tusukan senjata tajam di wilayah Kecamatan Sukarami, Rabu (20/7) sore, pada masa dia bertugas membersihkan sampah. Darwis meninggalkan seorang istri dan tiga anak yang masih sekolah.
Istri Darwis, Ida Hartati, masih syok menghadapi kematian suaminya, yang dikenal ramah oleh warga. Dia berharap pelaku pembunuhan suaminya mendapat hukuman yang setimpal.
"Kami serahkan proses hukum sepenuhnya kepada aparat kepolisian," kata dia.
Kontributor : Achmad Fadli