Gelar Kongres di Sumsel, Margaret Aliyatul Maimunah Terpilih Ketum Fatayat NU 2022-2027

Margaret Aliyatul Maimunah anak pasangan KH Mohammad Faruq dan Hj Lilik Chodijah Aziz Bisri.

Tasmalinda
Minggu, 17 Juli 2022 | 12:02 WIB
Gelar Kongres di Sumsel, Margaret Aliyatul Maimunah Terpilih Ketum Fatayat NU 2022-2027
Ketum PP Fatayat NU demisioner, Anggia Ermarini, memeluk Ketum PP Fatayat NU terpilih, Margaret Aliyatul Maimunah,

SuaraSumsel.id - Sidang Pleno Kongres XVI Fatayat NU yang digelar di Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Sumatra Selatan, Sabtu (16/7/2022) telah menetapkan Margaret Aliyatul Maimunah terpilih sebagai Ketum Umum Pimpinan Pusat (PP) Fatayat NU masa khidmah 2022-2027.

Margaret terpilih secara aklamasi melalui keputusan sidang pleno tertutup dengan agenda pemilihan ketum baru. 

Kongres Fatayat XVI NU digelar 15-17 Juli 2022 di Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan. Forum pengambilan keputusan tertinggi dalam organisasi itu bakal mengagendakan pergantian kepemimpinan Fatayat NU jugaa membahas terkait kebijakan dan program kerja organisasi. 

Nama yang muncul sebelumnya sebagai kandidat Ketum Fatayat NU, antara lain Margaret Aliyatul Maimunah dan Ai Maryati Solihah. Kedua tokoh itu merupakan sosok yang dikenal aktif memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak.

Baca Juga:Akhir Pekan di Sumsel, Cuaca Berawan Dengan Kota Palembang Bersuhu Terik

Profil Margaret Aliyatul Ulya

Margaret Aliyatul Maimunah lahir Jombang pada 11 Mei 1978. Ia merupakan putri kedua dari pasangan KH Mohammad Faruq dan Hj Lilik Chodijah Aziz Bisri.

Melansir Website NU-jaringan Suara.com, Margaret menempuh pendidikannya di Pondok Pesantren Denanyar Jombang, mulai dari tingkat SLTP hingga SLTA. Selepas lulus dari MAN di Denanyar, Margaret melanjutkan studi S1-nya di IAIN Sunan Ampel Surabaya dan pendidikan pascasarjana di Universitas Indonesia (UI) dengan fokus di bidang Program Studi Kajian Wanita pada tahun 2009.

Putri Jombang ini terkenal aktif dalam organisasi. Sejak MI hingga MAN, Margaret aktif di OSIS, Pramuka, maupun olahraga. Aktivisme terus melekat pada dirinya.

Saat kuliah, ia didapuk menjadi Ketua Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Putri (Kopri PMII) Rayon Adab (2000-2001), lalu Ketua Komisariat PMII Adab Cabang Surabaya Selatan (2001-2002).

Baca Juga:Menilik Mobil Antik Nan Kian Diminati Wong Sumsel, Semakin Tua Semakin Berharga

Margaret Aliyatul Maimunah dan Ai Maryati Solihah, kandidat ketua umum Fatayat NU [Website NU]
Margaret Aliyatul Maimunah dan Ai Maryati Solihah, kandidat ketua umum Fatayat NU [Website NU]

Aktivis perempuan ini juga pernah menjabat pengurus di Pimpinan Wilayah Ikatan Putri-Putri Provinsi Jawa Timur sebagai Anggota Bidang Minat dan Bakat (1999-2001) dan Bendahara II (2001-2002).

Ia juga menjadi pengurus di Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama sebagai Sekretaris Umum (2006-2009) dan Ketua Umum (2009-2012). Margaret juga menjadi Wakil Koordinator Bidang Ekonomi Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama (2009-2015) dan Sekretaris Umum (2015-2020).

Ia melakukan sejumlah penelitian terkait perempuan dan anak meliputi, Kehidupan Perempuan Pesantren yang Dipoligami serta Dampaknya terhadap Anak-anak, Perempuan yang Bekerja di Salon SPA Jakarta, Perempuan Penderita HIV, Kebijakan tentang Terminal Tiga (terminal khusus TKI), implementasi dan dampak terhadap TKW yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga.

Kepeduliannya terhadap isu perempuan dan anak sangat tinggi. Perempuan yang juga Komisioner KPAI periode 2017-2022 ini diketahui bergabung dengan lembaga penelitian perempuan, Women Research Institute (WRI).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini